Eropa Sedang Mempersiapkan Perang Dagang, Siapa Musuhnya?
Rabu, 15 Juni 2022 - 09:46 WIB
BERLIN - Dalam beberapa pekan terakhir, Uni Eropa (UE) menjadi perbincangan hangat. Banyak peristiwa yang mempengaruhi ekonomi benua biru, mulai dari perang Rusia Ukraina, transformasi jalur pasokan energi, prospek efek knock-on, termasuk kemungkinan resesi hingga perang dagang .
Namun kabarnya Eropa mulai merencanakan kemungkinan memburuknya hubungan perdagangan dengan Inggris, jika Inggris membuat perubahan sepihak pada kesepakatan Brexit yang berkaitan dengan Irlandia Utara, dan jika langkah itu dianggap ilegal.
Kepala eksekutif pembuat mobil terbesar di Eropa, Volkswagen, Herbert Deiss mengatakan, bahwa dia baru-baru ini menjadi tuan rumah diskusi tingkat tinggi bersama dengan duta besar Inggris untuk Berlin tentang kemungkinan perang dagang.
"Ada banyak komunikasi yang terjadi. Dan ada juga ketergantungan," katanya seperti dikutip dari BBC.
"Kami memiliki brand Inggris, Bentley, yang berjalan sangat baik ... Inggris juga menjadi pasar ekspor terbesar kami di Eropa untuk merek premium seperti VW dan Audi ... jadi saya pikir akan ada, katakanlah, kepentingan bersama sekarang untuk menjaga (perdagangan) tetap terbuka."
Sementara itu ada perkiraaan bahwa ada kemungkinan, tidak semua orang mendapatkan seperti yang diinginkan. Dalam sebuah makan siang pribadi baru-baru ini, seorang pemimpin Eropa, bertanya apakah mereka berpikir bahwa kesulitan atas Irlandia Utara dapat menyebabkan perang dagang, dengan kasar menjawab "ya".
Di mata para pemimpin ini, ada kejutan nyata bahwa solusi pragmatis, yang disepakati oleh kedua belah pihak dapat rusak. Dan persepsinya adalah bahwa risiko dari perang dagang bisa memberikan "tekanan pada negara Anda" terutama muncul dari politik internal partai, daripada kekhawatiran substantif tentang Irlandia Utara.
Perdana Menteri Polandia, Mateusz Morawiecki, mengatakan kepada saya bahwa perang dagang adalah "lose-lose situation". Dan dia menyarankan, antagonisme utama di mana dia mencoba menemukan kompromi antara Paris dan London.
"Kami akan mencoba menenangkan situasi antara Prancis dan Inggris sebanyak mungkin, karena saya percaya bahwa hanya Putin dan musuh kami yang akan senang dengan ketidaksepakatan lain antara mitra dekat seperti Inggris dan Uni Eropa," katanya.
Pada acara yang sama Taoiseach Irlandia, Micheál Marti, mengatakan bahwa "mudah-mudahan" nasib seperti itu akan dihindari karena perang dagang akan "mengejutkan" dan "tidak perlu".
Namun kabarnya Eropa mulai merencanakan kemungkinan memburuknya hubungan perdagangan dengan Inggris, jika Inggris membuat perubahan sepihak pada kesepakatan Brexit yang berkaitan dengan Irlandia Utara, dan jika langkah itu dianggap ilegal.
Kepala eksekutif pembuat mobil terbesar di Eropa, Volkswagen, Herbert Deiss mengatakan, bahwa dia baru-baru ini menjadi tuan rumah diskusi tingkat tinggi bersama dengan duta besar Inggris untuk Berlin tentang kemungkinan perang dagang.
"Ada banyak komunikasi yang terjadi. Dan ada juga ketergantungan," katanya seperti dikutip dari BBC.
"Kami memiliki brand Inggris, Bentley, yang berjalan sangat baik ... Inggris juga menjadi pasar ekspor terbesar kami di Eropa untuk merek premium seperti VW dan Audi ... jadi saya pikir akan ada, katakanlah, kepentingan bersama sekarang untuk menjaga (perdagangan) tetap terbuka."
Sementara itu ada perkiraaan bahwa ada kemungkinan, tidak semua orang mendapatkan seperti yang diinginkan. Dalam sebuah makan siang pribadi baru-baru ini, seorang pemimpin Eropa, bertanya apakah mereka berpikir bahwa kesulitan atas Irlandia Utara dapat menyebabkan perang dagang, dengan kasar menjawab "ya".
Di mata para pemimpin ini, ada kejutan nyata bahwa solusi pragmatis, yang disepakati oleh kedua belah pihak dapat rusak. Dan persepsinya adalah bahwa risiko dari perang dagang bisa memberikan "tekanan pada negara Anda" terutama muncul dari politik internal partai, daripada kekhawatiran substantif tentang Irlandia Utara.
Perdana Menteri Polandia, Mateusz Morawiecki, mengatakan kepada saya bahwa perang dagang adalah "lose-lose situation". Dan dia menyarankan, antagonisme utama di mana dia mencoba menemukan kompromi antara Paris dan London.
"Kami akan mencoba menenangkan situasi antara Prancis dan Inggris sebanyak mungkin, karena saya percaya bahwa hanya Putin dan musuh kami yang akan senang dengan ketidaksepakatan lain antara mitra dekat seperti Inggris dan Uni Eropa," katanya.
Pada acara yang sama Taoiseach Irlandia, Micheál Marti, mengatakan bahwa "mudah-mudahan" nasib seperti itu akan dihindari karena perang dagang akan "mengejutkan" dan "tidak perlu".
(akr)
Lihat Juga :
tulis komentar anda