Permintaan Lesu, Harga CPO Sepekan Ambles Nyaris 11%
Jum'at, 17 Juni 2022 - 15:19 WIB
JAKARTA - Harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) masih melanjutkan tren penurunan pada perdagangan Jumat (17/6/2022) siang.
Mengutip data Bursa Derivative Malaysia, harga CPO untuk kontrak Juni 2022 turun 2,5% menjadi MYR 6.000 per ton. Selama sepekan terakhir, harganya ambles hingga 10,98%.
Sementara, untuk kontrak bulan Juli 2022, harganya juga turun 1,28% menjadi MYR 5.610 per ton. Sedangkan untuk kontrak bulan Agustus 2022, harganya ambles 1,32% menjadi MYR 5.463 per ton.
Ambruknya harga ini disebabkan oleh kebijakan pemerintah Indonesia yang mempercepat ekspor CPO. Hal ini dilakukan agar tangki penyimpanan yang penuh segera kosong sehingga produsen bisa kembali memproduksi CPO lebih banyak.
Di sisi lain, permintaan CPO juga masih belum mengalami peningkatan signifikan. China, konsumen minyak nabati terbesar, masih menerapkan lockdown sehingga aktivitas ekonomi belum mengalami pemulihan.
Demikian pula dengan India yang menurunkan impor CPO karena menambah impor minyak kedelai dan minyak bunga matahari sebagai pengganti minyak sawit mentah.
Mengutip data Bursa Derivative Malaysia, harga CPO untuk kontrak Juni 2022 turun 2,5% menjadi MYR 6.000 per ton. Selama sepekan terakhir, harganya ambles hingga 10,98%.
Sementara, untuk kontrak bulan Juli 2022, harganya juga turun 1,28% menjadi MYR 5.610 per ton. Sedangkan untuk kontrak bulan Agustus 2022, harganya ambles 1,32% menjadi MYR 5.463 per ton.
Ambruknya harga ini disebabkan oleh kebijakan pemerintah Indonesia yang mempercepat ekspor CPO. Hal ini dilakukan agar tangki penyimpanan yang penuh segera kosong sehingga produsen bisa kembali memproduksi CPO lebih banyak.
Di sisi lain, permintaan CPO juga masih belum mengalami peningkatan signifikan. China, konsumen minyak nabati terbesar, masih menerapkan lockdown sehingga aktivitas ekonomi belum mengalami pemulihan.
Demikian pula dengan India yang menurunkan impor CPO karena menambah impor minyak kedelai dan minyak bunga matahari sebagai pengganti minyak sawit mentah.
(ind)
Lihat Juga :
tulis komentar anda