Kemenperin Latih 22.515 IKM Agar Lebih Melek Digital
Selasa, 21 Juni 2022 - 06:16 WIB
JAKARTA - Direktur Jendral (Dirjen) Industri Kecil, Menengah dan Aneka Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Reni Yanita mengatakan, sekitar 22.515 industri kecil menengah (IKM) telah mendapatkan pelatihan literasi digital.
"IKM yang sudah masuk ke literasi digital itu sejumlah 22.515 IKM dan yang sudah boarding sekitar 14.125 IKM dengan kita menggandeng beberapa marketplace yang ada," ujarnya dalam FMB9 dengan topik BBI, Jurus Kunci Bangkitkan Gairah IKM, dikuti Selasa (21/6/2022).
Dia menambahkan, gerakan nasional bangga buatan Indonesia (BBI) berawal ketika awal pandemi pada Maret 2022. Targetnya adalah bagaimana IKM bisa menyajikan produknya melalui digital.
"Dengan adanya tuntutan tersebut memang BBI ini ditargetkan ada meningkatnya IKM ataupun UMKM boarding. Jadi dari target 11,7 nanti mencapai 30 juta di tahun 2023," ujarnya.
Selain itu dia menyampaikan Kemenperin juga meningkatkan pembelian ataupun belanja konsumen terhadap produk artisan. Jadi, di BBI ini Kemenperin mencoba meningkatkan value dari produk untuk dibeli oleh konsumen.
"Yang terakhir adalah bagaimana kita mendorong partisipasi Pemda dan juga top brand yang ada supaya sama-sama mengolah potensi sumber daya alam yang ada ini plus juga IKM yang ada supaya menciptakan nilai atau produk yang bernilai tambah melalui penjualan secara online," paparnya.
Dia menambahkan, program E-smart IKM yang dikembangkan oleh Dirjen IKMA dijadikan pintu masuk bagi IKM untuk onboarding. Hal itu dilakukan supaya Kemenperin mudah mengumpulkan dan mengelola data IKM-IKM yang ada di Indonesia.
“Jadi untuk kami melakukan pembinaan, untuk kami menjamin kualitas, produksinya termasuk fasilitas yang ada di Kemenperin syaratnya adalah IKM tersebut harus ada di data e-smart IKM kami,” pungkasnya.
"IKM yang sudah masuk ke literasi digital itu sejumlah 22.515 IKM dan yang sudah boarding sekitar 14.125 IKM dengan kita menggandeng beberapa marketplace yang ada," ujarnya dalam FMB9 dengan topik BBI, Jurus Kunci Bangkitkan Gairah IKM, dikuti Selasa (21/6/2022).
Baca Juga
Dia menambahkan, gerakan nasional bangga buatan Indonesia (BBI) berawal ketika awal pandemi pada Maret 2022. Targetnya adalah bagaimana IKM bisa menyajikan produknya melalui digital.
"Dengan adanya tuntutan tersebut memang BBI ini ditargetkan ada meningkatnya IKM ataupun UMKM boarding. Jadi dari target 11,7 nanti mencapai 30 juta di tahun 2023," ujarnya.
Selain itu dia menyampaikan Kemenperin juga meningkatkan pembelian ataupun belanja konsumen terhadap produk artisan. Jadi, di BBI ini Kemenperin mencoba meningkatkan value dari produk untuk dibeli oleh konsumen.
Baca Juga
"Yang terakhir adalah bagaimana kita mendorong partisipasi Pemda dan juga top brand yang ada supaya sama-sama mengolah potensi sumber daya alam yang ada ini plus juga IKM yang ada supaya menciptakan nilai atau produk yang bernilai tambah melalui penjualan secara online," paparnya.
Dia menambahkan, program E-smart IKM yang dikembangkan oleh Dirjen IKMA dijadikan pintu masuk bagi IKM untuk onboarding. Hal itu dilakukan supaya Kemenperin mudah mengumpulkan dan mengelola data IKM-IKM yang ada di Indonesia.
“Jadi untuk kami melakukan pembinaan, untuk kami menjamin kualitas, produksinya termasuk fasilitas yang ada di Kemenperin syaratnya adalah IKM tersebut harus ada di data e-smart IKM kami,” pungkasnya.
(ind)
tulis komentar anda