Gelar RUPST 2022, Susunan Direksi dan Komisaris PT Vale Indonesia Berubah
Selasa, 21 Juni 2022 - 17:56 WIB
JAKARTA - PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Jakarta, Selasa (21/6/2022). RUPST ini beragendakan perubahan susunan direksi maupun komisaris.
Pada susunan direksi, pergantian merujuk pada surat pengunduran diri Dani Widjaja selaku Direktur Perseroan. Sementara pada jajaran komisaris, pengunduran diri dilakukan oleh Hendi Prio Santoso dan Nobuhiro Matsumoto, masing-masing sebagai Wakil Presiden Komisaris dan Komisaris.
Baca Juga: PT Vale
Menurut Febriany, perseroan mengalami tantangan baru di dunia pertambangan mineral, dengan meningkatnya kebutuhan akan nikel, khususnya dalam menyongsong era kendaraan elektrik.
"Tantangan tersebut adalah menghadirkan nikel dari sumber yang bersih untuk menjawab transformasi kendaraan berbahan bakar fosil ke kendaraan yang tidak menimbulkan polusi dan mengganggu keseimbangan lingkungan," ungkap Febriany.
Febriany menerangkan, PT Vale menghadapi tantangan berupa ekspansi di dua lokasi kontrak karya, yakni di Blok Bahodopi, Sulawesi Tengah, dan Blok Pomalaa, Sulawesi Tenggara.
Baca Juga: PT Vale
Fasilitas pengolahan nikel di Sulawesi Tengah akan terdiri dari delapan lini Rotary Kiln-Electric Furnace (RKEF) dengan perkiraan produksi sebesar 73 ribu metrik ton nikel per tahun beserta fasilitas pendukungnya.
"Saat ini, studi tahap akhir sedang dijalankan untuk memastikan kegiatan penambangan dapat dilakukan dengan aman, layak secara ekonomis dan memastikan ketersediaan pasokan material bijih nikel ke pabrik pengolahan," urai Febriany.
Pada susunan direksi, pergantian merujuk pada surat pengunduran diri Dani Widjaja selaku Direktur Perseroan. Sementara pada jajaran komisaris, pengunduran diri dilakukan oleh Hendi Prio Santoso dan Nobuhiro Matsumoto, masing-masing sebagai Wakil Presiden Komisaris dan Komisaris.
Baca Juga: PT Vale
Menurut Febriany, perseroan mengalami tantangan baru di dunia pertambangan mineral, dengan meningkatnya kebutuhan akan nikel, khususnya dalam menyongsong era kendaraan elektrik.
"Tantangan tersebut adalah menghadirkan nikel dari sumber yang bersih untuk menjawab transformasi kendaraan berbahan bakar fosil ke kendaraan yang tidak menimbulkan polusi dan mengganggu keseimbangan lingkungan," ungkap Febriany.
Febriany menerangkan, PT Vale menghadapi tantangan berupa ekspansi di dua lokasi kontrak karya, yakni di Blok Bahodopi, Sulawesi Tengah, dan Blok Pomalaa, Sulawesi Tenggara.
Baca Juga: PT Vale
Fasilitas pengolahan nikel di Sulawesi Tengah akan terdiri dari delapan lini Rotary Kiln-Electric Furnace (RKEF) dengan perkiraan produksi sebesar 73 ribu metrik ton nikel per tahun beserta fasilitas pendukungnya.
"Saat ini, studi tahap akhir sedang dijalankan untuk memastikan kegiatan penambangan dapat dilakukan dengan aman, layak secara ekonomis dan memastikan ketersediaan pasokan material bijih nikel ke pabrik pengolahan," urai Febriany.
Lihat Juga :
tulis komentar anda