Soal Kenaikan Harga Pangan, Ikappi Minta Kemendag dan Kementan Tak Saling Menyalahkan
Kamis, 23 Juni 2022 - 10:36 WIB
JAKARTA - Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (DPP Ikappi ) menyoroti harga pangan yang terus naik di beberapa minggu terakhir. Sekretaris Jenderal DPP IKAPPI Reynaldi Sarijowan mengatakan, jelang Iduladha pihaknya mencatat, cabai rawit meroket hingga tembus Rp 110.000/kg, cabai merah keriting mencapai Rp90.000/kg, cabai merah besar (TW) naik menjadi Rp 85.000/kg.
"Tak hanya itu, dari catatan kami, bawang merah tembus Rp60.000/kg, ayam di kisaran Rp40.000, kemudian telur tertinggi Rp29.000 dan beberapa komoditas lain," sebutnya Rabu (22/6/2022).
Reynaldi pun meminta Kementerian Perdagangan (Kemendag) dan Kementerian Pertanian (Kementan) untuk melakukan kolaborasi dengan Badan Pangan Nasional dan semua pihak stakeholder untuk memastikan produksi dan stok cukup pada periode kuartal ini.
IKAPPI kemudian merekomendasikan, pertama Kemendag dan Kementan tidak saling menyalahkan melainkan saling berkoordinasi dalam rangka memastikan stok aman, dan distribusi terdorong dengan baik di pasar-pasar.
Kedua, meminta kepada pemerintah untuk membantu subsidi distribusi dari wilayah-wilayah yang surplus ke wilayah-wilayah yang kebutuhan konsumsinya cukup besar. Ketiga, pemerintah diharapkan memberikan perhatian kepada para pedagang pasar yang mengalami penurunan omzet, termasuk daya beli masyarakat.
Baca juga: Jelang Pengumuman SBMPTN 2022, Calon Mahasiswa: Dear LTMPT, Cape Disemangatin Terus, Tahun ini Kasih Selamat Ya
"Terakhir, meminta kepada pemerintah untuk bersama-sama menjaga dan memulai pemangkasan rantai distribusi yang cukup panjang karena ini berdampak kepada harga.
"Tak hanya itu, dari catatan kami, bawang merah tembus Rp60.000/kg, ayam di kisaran Rp40.000, kemudian telur tertinggi Rp29.000 dan beberapa komoditas lain," sebutnya Rabu (22/6/2022).
Reynaldi pun meminta Kementerian Perdagangan (Kemendag) dan Kementerian Pertanian (Kementan) untuk melakukan kolaborasi dengan Badan Pangan Nasional dan semua pihak stakeholder untuk memastikan produksi dan stok cukup pada periode kuartal ini.
IKAPPI kemudian merekomendasikan, pertama Kemendag dan Kementan tidak saling menyalahkan melainkan saling berkoordinasi dalam rangka memastikan stok aman, dan distribusi terdorong dengan baik di pasar-pasar.
Kedua, meminta kepada pemerintah untuk membantu subsidi distribusi dari wilayah-wilayah yang surplus ke wilayah-wilayah yang kebutuhan konsumsinya cukup besar. Ketiga, pemerintah diharapkan memberikan perhatian kepada para pedagang pasar yang mengalami penurunan omzet, termasuk daya beli masyarakat.
Baca juga: Jelang Pengumuman SBMPTN 2022, Calon Mahasiswa: Dear LTMPT, Cape Disemangatin Terus, Tahun ini Kasih Selamat Ya
"Terakhir, meminta kepada pemerintah untuk bersama-sama menjaga dan memulai pemangkasan rantai distribusi yang cukup panjang karena ini berdampak kepada harga.
(uka)
tulis komentar anda