Citilink Diarahkan Bidik Penerbangan Bertarif Murah
Selasa, 28 Juni 2022 - 16:23 WIB
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mendorong PT Citilink Indonesia untuk membidik pasar penerbangan bertarif rendah atau low cost carrier (LCC) di dalam negeri. Langkah ini lantaran pasar LCC dipandang potensial.
Kabar ini disampaikan Direktur Utama PT Garuda Indonesia Tbk Irfan Setiaputra. Dia mengungkap pemegang saham akan memfokuskan bisnis Citilink ke pasar LCC dan Garuda membidik kelas premium untuk penerbangan domestik.
“Ke depan tentu saja kita akan lebih percepat pertumbuhan dari Citilink sebagai LLC karena memang tidak bisa dipungkiri lebih kencang daripada market kita (Garuda),” ujar Irfan dalam konferensi, Selasa (28/6/2022).
Kementerian BUMN selaku pemegang saham memang tengah memperbaiki ekosistem bisnis penerbangan pelat merah. Erick Thohir mencatat data penerbangan saat ini didominasi oleh penumpang domestik.
Tercatat, 78% penumpang menggunakan jasa pesawat untuk bepergian antar-pulau, bahkan biaya yang dikontribusikan turis lokal mencapai Rp1.400 triliun. Sedangkan 22% atau sekitar Rp300 triliun berasal dari turis mancanegara.
“(Kontribusi) lokal turis itu mencapai Rp1.400 triliun, sedangkan turis asing hanya 22% atau sekitar Rp300 triliun. Kalau kita berbisnis ya jelas ini marketnya karena Indonesia juga negara kepulauan,” ujar Erick di Gedung Kementerian BUMN beberapa waktu lalu.
Pemegang saham menilai, langkah tersebut merupakan terobosan paling realistis untuk menyelamatkan industri penerbangan pelat merah. Sebab, kedua maskapai tersebut mempekerjakan setidaknya 1.300 pilot dan awak kabin serta 2.300 pegawai.
Kabar ini disampaikan Direktur Utama PT Garuda Indonesia Tbk Irfan Setiaputra. Dia mengungkap pemegang saham akan memfokuskan bisnis Citilink ke pasar LCC dan Garuda membidik kelas premium untuk penerbangan domestik.
“Ke depan tentu saja kita akan lebih percepat pertumbuhan dari Citilink sebagai LLC karena memang tidak bisa dipungkiri lebih kencang daripada market kita (Garuda),” ujar Irfan dalam konferensi, Selasa (28/6/2022).
Kementerian BUMN selaku pemegang saham memang tengah memperbaiki ekosistem bisnis penerbangan pelat merah. Erick Thohir mencatat data penerbangan saat ini didominasi oleh penumpang domestik.
Tercatat, 78% penumpang menggunakan jasa pesawat untuk bepergian antar-pulau, bahkan biaya yang dikontribusikan turis lokal mencapai Rp1.400 triliun. Sedangkan 22% atau sekitar Rp300 triliun berasal dari turis mancanegara.
“(Kontribusi) lokal turis itu mencapai Rp1.400 triliun, sedangkan turis asing hanya 22% atau sekitar Rp300 triliun. Kalau kita berbisnis ya jelas ini marketnya karena Indonesia juga negara kepulauan,” ujar Erick di Gedung Kementerian BUMN beberapa waktu lalu.
Pemegang saham menilai, langkah tersebut merupakan terobosan paling realistis untuk menyelamatkan industri penerbangan pelat merah. Sebab, kedua maskapai tersebut mempekerjakan setidaknya 1.300 pilot dan awak kabin serta 2.300 pegawai.
(uka)
Lihat Juga :
tulis komentar anda