Pentingnya Membangun Brand buat Pelaku UMKM

Senin, 04 Juli 2022 - 13:30 WIB
Pelaku UMKM di Cimahi diberikan ilmu agar produk mereka bisa dikenal dan laku di pasaran. Foto/MPI/Adi Haryanto
CIMAHI - Pelaku UMKM harus pandai membangun brand agar produknya terus dikenal luas oleh pasar. Upaya itu juga mesti disokong oleh pola marketing yang masif, baik melalui strategi konvensional ataupun memanfaatkan teknologi digital.



Isu tersebut menjadi salah satu fokus bahasan penting yang disampaikan oleh para nara sumber dalam kegiatan Festival UMKM yang digelar IKA Polban Poltek ITB dan diikuti 135 pelaku UMKM di Kota Cimahi, baik dari mahasiswa, para alumni, dan juga masyarakat umum di Cimahi Tehcno Park, Senin (4/7/2022).

"Sangat penting untuk membangun brand agar produk kita dikenal, walaupun harus diakui jika membangun itu (brand) tidak bisa cepat," kata Dendi Jaka Rukmana di depan para peserta saat menyampaikan materi soal "Operasional Bisnis UMKM".



Saat dirinya membangun usaha pun, yang pertama dipikirkan adalah cara agar brand yang dibuat bisa mudah dikenal dan diingat oleh pasar. Mendapatkan inspirasi dari keripik pisang Lampung, dia lalu membuat produk keripik pisang Zanana Chips. Melalui modal Rp50 ribu uang sendiri plus Rp1 juta hasil meminjam, akhirnya brand-nya bisa sampai pada fase sekarang ini.

Sementara Anggia Tresna Wibawa yang membawakan materi "Business Model Canvas" menilai, menentukan target pasar juga penting sebagai pemetaan antara produk dan market. Jika keduanya cocok maka akan mendapatkan efesiensi biaya dan efektivitas kerja sehingga keuntungan yang didapat bisa maksimal serta menciptakan konsumen yang loyal.

Pemasaran UMKM juga bisa dilakukan secara online dan offline, agar konsumen dimudahkan mendapatkan produk yang dicari. Jangan sampai ketika orang sudah ketagihan dengan produk dan brandnya, tapi susah dicari. Itu pasti akan jadi kendala, sehingga positioning juga memegang peranan penting.

"Marketing model bisnis terbaik adalah from mouth to mouth, tapi itu juga harus diperkuat dengan marketing digital. Sebab perkembangan teknologi juga harus dimanfaatkan," tuturnya.

Pemilik usaha Fasbite Cemilan Keripik Singkong, Dewi Rahmasari (48) yang mengikuti Festival UMKM IKA Polban Poltek ITB menyebutkan, sangat terbantu dengan adanya kegiatan ini. Dirinya bisa belajar dari cara mengemas produk, membuat produk, dan cara marketingnya baik secara door to door, secara digital, atau dengan display di jalan.



"Samoga bisa meningkatan penjualan produk saya dan menambah ilmu baru dalam pengembangan usaha ke depannya lebih profesional melalui trik-trik yang diberikan. Apalagi kemarin selama pandemi banyak pelaku UMKM yang terpuruk karena minimnya penjualan," kata dia.
(uka)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More