Rekor, Summarecon Catatkan Pra-penjualan Rp5,2 Triliun di 2021
Kamis, 07 Juli 2022 - 14:25 WIB
JAKARTA - Paparan publik RUPS PT Summarecon Agung Tbk ( SMRA ) yang digelar hari ini mengungkapkan, sepanjang tahun 2021 perseroan mencatatkan angka pra- penjualan sebesar Rp5,2 triliun, 30% di atas target yang ditetapkan sebesar Rp4 triliun. Capaian itu juga 58% di atas penjualan tahun 2020 yang sebesar Rp3,3 triliun.
"Capaian ini merupakan rekor tertinggi dalam sejarah perusahaan," ungkap President Director Summarecon Adrianto P Adhi, Kamis (7/7/2022).
Adrianto mengatakan, capaian ini merupakan hasil dari strategi efektif dan inovatif yang diterapkan perseroan di tengah tekanan pandemi Covid-19. Untuk mempertahankan operasi bisnis perusahaan tetap produktif di saat pandemi, kata dia, Summarecon secara ketat menjaga kualitas produk, menghadirkan desain yang mengadaptasi kebutuhan gaya hidup masyarakat, memberi layanan yang berorientasi pada kepuasan pelanggan, dan pemasaran produk dengan penawaran skema pembayaran yang lebih ringan dan tingkat suku bunga kredit yang relatif rendah. "Hal ini membuat produk properti dari Summarecon semakin menarik dan lebih terjangkau bagi masyarakat," tandasnya.
Dia mengatakan, di unit usaha pengembangan properti perseroan mencatatkan pendapatan sebesar Rp4,148 triliun, meningkat Rp478 miliar atau 13% dibandingkan pendapatan tahun sebelumnya yang sebesar Rp3,670 triliun. Menurut dia, pengembangan properti masih menajdi unit usaha terbesar perseroan dengan kontribusi sebesar 75% dari total pendapatan.
Pendapatan pada unit bisnis ini didominasi oleh segmen perumahan, yaitu sebesar 66% dari total pendapatan pengembangan properti, yang mengalami peningkatan sebesar Rp732 miliar (37%), dengan total menjadi Rp2,723 triliun. Sementara, penjualan apartemen berkontribusi 17% dari pendapatan unit pengembangan properti. Summarecon Serpong tercatat menjadi penyumbang pendapatan tertinggi dengan nilai Rp2,243 triliun (54%).
Selanjutnya, untuk unit investasi dan manajemen properti selama masa pandemi beroperasi di bawah kapasitas karena adanya PPKM. Unit investasi dan manajemen properti meningkatkan pendapatan sebesar Rp24 miliar (3%) menjadi Rp918 miliar, atau
menyumbang 16% dari total pendapatan perusahaan.
Sedangkan bisnis pusat perbelanjaan dan properti ritel memberikan kontribusi sebesar 91% dari pendapatan unit investasi dan manajemen properti. Meski tidak dapat beroperasi sepenuhnya, kata dia, pusat perbelanjaan masih berhasil mempertahankan tingkat hunian lebih dari 90%. "Summarecon Mall Kelapa Gading menyumbang 46% dari pendapatan segmen bisnis ini sementara Serpong dan Bekasi masing-masing menyumbang 30% dan 22%," ungkapnya.
"Capaian ini merupakan rekor tertinggi dalam sejarah perusahaan," ungkap President Director Summarecon Adrianto P Adhi, Kamis (7/7/2022).
Baca Juga
Adrianto mengatakan, capaian ini merupakan hasil dari strategi efektif dan inovatif yang diterapkan perseroan di tengah tekanan pandemi Covid-19. Untuk mempertahankan operasi bisnis perusahaan tetap produktif di saat pandemi, kata dia, Summarecon secara ketat menjaga kualitas produk, menghadirkan desain yang mengadaptasi kebutuhan gaya hidup masyarakat, memberi layanan yang berorientasi pada kepuasan pelanggan, dan pemasaran produk dengan penawaran skema pembayaran yang lebih ringan dan tingkat suku bunga kredit yang relatif rendah. "Hal ini membuat produk properti dari Summarecon semakin menarik dan lebih terjangkau bagi masyarakat," tandasnya.
Dia mengatakan, di unit usaha pengembangan properti perseroan mencatatkan pendapatan sebesar Rp4,148 triliun, meningkat Rp478 miliar atau 13% dibandingkan pendapatan tahun sebelumnya yang sebesar Rp3,670 triliun. Menurut dia, pengembangan properti masih menajdi unit usaha terbesar perseroan dengan kontribusi sebesar 75% dari total pendapatan.
Pendapatan pada unit bisnis ini didominasi oleh segmen perumahan, yaitu sebesar 66% dari total pendapatan pengembangan properti, yang mengalami peningkatan sebesar Rp732 miliar (37%), dengan total menjadi Rp2,723 triliun. Sementara, penjualan apartemen berkontribusi 17% dari pendapatan unit pengembangan properti. Summarecon Serpong tercatat menjadi penyumbang pendapatan tertinggi dengan nilai Rp2,243 triliun (54%).
Selanjutnya, untuk unit investasi dan manajemen properti selama masa pandemi beroperasi di bawah kapasitas karena adanya PPKM. Unit investasi dan manajemen properti meningkatkan pendapatan sebesar Rp24 miliar (3%) menjadi Rp918 miliar, atau
menyumbang 16% dari total pendapatan perusahaan.
Sedangkan bisnis pusat perbelanjaan dan properti ritel memberikan kontribusi sebesar 91% dari pendapatan unit investasi dan manajemen properti. Meski tidak dapat beroperasi sepenuhnya, kata dia, pusat perbelanjaan masih berhasil mempertahankan tingkat hunian lebih dari 90%. "Summarecon Mall Kelapa Gading menyumbang 46% dari pendapatan segmen bisnis ini sementara Serpong dan Bekasi masing-masing menyumbang 30% dan 22%," ungkapnya.
tulis komentar anda