Luhut Minta Negara-negara di Dunia Tidak Ragukan Indonesia
Kamis, 14 Juli 2022 - 12:48 WIB
JAKARTA - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan meminta agar negara-negara di dunia tidak ragu atas komitmen Indonesia berupaya menurunkan emisi global . Sebagai tuan rumah Presidensi G20, Indonesia sudah menjalankan roadmap penurunan emisi karbon.
Luhut menilai langkah Indonesia perlu dukungan negara lain untuk bisa mencapai target tersebut. Dia mencatat, belajar dari pemulihan ekonomi global akibat pandemi Covid-19, kolaborasi yang sama mestinya diterapkan dalam target pengurangan emisi global.
Indonesia, lanjut Luhut, membutuhkan kerja sama bukan hanya pada sektor pendanaan semata, namun juga pada transfer teknologi dari negara-negara di dunia.
"Kami membutuhkan kolaborasi yang konkret, tidak hanya kerja sama dari sisi pendanaan tetapi juga sharing teknologi dan investasi untuk membuka lapangan pekerjaan yang semuanya sejalan dengan cita-cita global dalam penurunan emisi," ujar Luhut, dikutip Kamis (14/7/2022).
Dalam gelaran Road to G20 Dialogue 'The Global Blended Finance Alliance for MSMEs and Energy Transition' Luhut pun menyampaikan dukungan terhadap PT PLN (Persero) sebagai ujung tombak transisi energi di Tanah Air. Dia juga mendorong negara-negara G20 ikut terlibat dalam suksesnya program transisi energi.
Sebagai perusahaan negara di sektor energi dan kelistrikan, PLN mengajak semua pihak termasuk negara anggota G20 untuk bisa berkolaborasi dalam penurunan emisi karbon demi mencapai target Carbon Neutral pada 2060.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo menjelaskan, PLN menunjukkan komitmen dalam mencapai target Carbon Neutral 2060 dengan berbagai program. Saat ini PLN telah menjalankan transisi energi dengan membangun pembangkit energi baru terbarukan.
Secara bertahap PLN juga mempensiunkan dini pembangkit berbasis batu bara. Dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PLN 2021-2030, PLN bakal membangun pembangkit EBT sebesar sekitar 51,6%dari target penambahan pembangkit baru.
“Kami sadar ini semua belum cukup. PLN juga mengakui tidak bisa melakukan semua ini sendiri. Karena itu, jalan keluarnya adalah dengan kolaborasi bersama,” ungkap Darmawan.
Baca Juga
Luhut menilai langkah Indonesia perlu dukungan negara lain untuk bisa mencapai target tersebut. Dia mencatat, belajar dari pemulihan ekonomi global akibat pandemi Covid-19, kolaborasi yang sama mestinya diterapkan dalam target pengurangan emisi global.
Indonesia, lanjut Luhut, membutuhkan kerja sama bukan hanya pada sektor pendanaan semata, namun juga pada transfer teknologi dari negara-negara di dunia.
"Kami membutuhkan kolaborasi yang konkret, tidak hanya kerja sama dari sisi pendanaan tetapi juga sharing teknologi dan investasi untuk membuka lapangan pekerjaan yang semuanya sejalan dengan cita-cita global dalam penurunan emisi," ujar Luhut, dikutip Kamis (14/7/2022).
Dalam gelaran Road to G20 Dialogue 'The Global Blended Finance Alliance for MSMEs and Energy Transition' Luhut pun menyampaikan dukungan terhadap PT PLN (Persero) sebagai ujung tombak transisi energi di Tanah Air. Dia juga mendorong negara-negara G20 ikut terlibat dalam suksesnya program transisi energi.
Sebagai perusahaan negara di sektor energi dan kelistrikan, PLN mengajak semua pihak termasuk negara anggota G20 untuk bisa berkolaborasi dalam penurunan emisi karbon demi mencapai target Carbon Neutral pada 2060.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo menjelaskan, PLN menunjukkan komitmen dalam mencapai target Carbon Neutral 2060 dengan berbagai program. Saat ini PLN telah menjalankan transisi energi dengan membangun pembangkit energi baru terbarukan.
Secara bertahap PLN juga mempensiunkan dini pembangkit berbasis batu bara. Dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PLN 2021-2030, PLN bakal membangun pembangkit EBT sebesar sekitar 51,6%dari target penambahan pembangkit baru.
“Kami sadar ini semua belum cukup. PLN juga mengakui tidak bisa melakukan semua ini sendiri. Karena itu, jalan keluarnya adalah dengan kolaborasi bersama,” ungkap Darmawan.
(akr)
tulis komentar anda