Rusia Setop Pasokan, Eropa Terpaksa Gunakan Cadangan Gas
Jum'at, 15 Juli 2022 - 13:49 WIB
JAKARTA - Perusahaan energi Eropa telah mulai menggunakan gas cadangannya dari fasilitas penyimpanan bawah tanah untuk mengganti pasokan yang hilang karena pekerjaan pemeliharaan pada pipa Nord Stream 1 Rusia. Menurut data dari Gas Infrastructure Europe (GIE), sebanyak 85,5 juta meter kubik gas alam telah ditarik dari fasilitas UGS Jerman pada 12 Juli lalu.
Mengutip RUssia Today, Jumat (15/7/2023), data yang ada menunjukkan bahwa penarikan gas cadangan ini melebihi tingkat injeksi untuk pertama kalinya sejak awal April. Penarikan terbesar dilakukan oleh perusahaan energi utama Jerman, Uniper, OMV Austria dan Norwegian Equinor.
Sebelumnya, Uniper menyatakan tidak menutup kemungkinan harus mengambil gas dari fasilitas UGS dan mengurangi pasokan pada awal minggu ini. Sementara, OMV mengumumkan penurunan pengiriman gas ke Austria sekitar 70% di tengah penutupan aliran gas akibat pemeliharaan.
Situasi ini diperburuk oleh masalah produksi di Norwegia, pemasok gas alam terbesar kedua di Eropa setelah Rusia. Ladang gas Equinor's Sleipner di Laut Utara terpaksa menghentikan sementara produksi minggu ini karena banyak kebocoran.
Rumania dan Belgia juga mulai menggunakan cadangan gasnya pada 12 Juli karena penutupan ladang Sleipner juga mempengaruhi pasokan ke terminal penerima gas Zeebrugge di Belgia.
Per 12 Juli, total cadangan di fasilitas penyimpanan gas Eropa berjumlah 62,57% dari kapasitas, atau sekitar 1,5% lebih rendah dari rata-rata untuk tanggal ini selama lima tahun terakhir. Saat ini, Eropa memiliki sekitar 67 miliar meter kubik gas.
Sementara itu, tingkat pengisian harian kira-kira dua kali lebih rendah daripada sebelum penghentian pasokan melalui Nord Stream. Pipa yang merupakan salah satu jalur utama pasokan gas Rusia ke Eropa itu menjalani pemeliharaan terjadwal dadi 11 hingga 21 Juli.
Akan tetapi, bahkan sebelum penghenatian pasokan itu, pipa gas Nord Stream hanya beroperasi pada kapasitas 40% karena ada komponen pipa penting ditahan di Kanada akibat sanksi Barat.
Saat ini, satu-satunya rute yang tersisa untuk pasokan gas Rusia ke negara-negara Eropa Barat dan Tengah adalah jalur transit melalui Ukraina. Itu pun dipotong hampir setengahnya pada Mei ketika Kiev menutup pintu masuk Sokhranovka, dengan hanya rute transit Sudzha yang masih beroperasi.
Sedangkan pasokan gas melalui Turkish Stream dan Blue Stream tidak terpengaruh. Akan tetapi, aliran gas itu hanya ditujukan untuk Turki dan negara-negara Eropa selatan dan tenggara.
Lihat Juga: Negara Pendiri BRICS yang Mulai Ragu Tinggalkan Dolar AS, Salah Satunya Musuh Amerika Serikat
Mengutip RUssia Today, Jumat (15/7/2023), data yang ada menunjukkan bahwa penarikan gas cadangan ini melebihi tingkat injeksi untuk pertama kalinya sejak awal April. Penarikan terbesar dilakukan oleh perusahaan energi utama Jerman, Uniper, OMV Austria dan Norwegian Equinor.
Sebelumnya, Uniper menyatakan tidak menutup kemungkinan harus mengambil gas dari fasilitas UGS dan mengurangi pasokan pada awal minggu ini. Sementara, OMV mengumumkan penurunan pengiriman gas ke Austria sekitar 70% di tengah penutupan aliran gas akibat pemeliharaan.
Situasi ini diperburuk oleh masalah produksi di Norwegia, pemasok gas alam terbesar kedua di Eropa setelah Rusia. Ladang gas Equinor's Sleipner di Laut Utara terpaksa menghentikan sementara produksi minggu ini karena banyak kebocoran.
Rumania dan Belgia juga mulai menggunakan cadangan gasnya pada 12 Juli karena penutupan ladang Sleipner juga mempengaruhi pasokan ke terminal penerima gas Zeebrugge di Belgia.
Per 12 Juli, total cadangan di fasilitas penyimpanan gas Eropa berjumlah 62,57% dari kapasitas, atau sekitar 1,5% lebih rendah dari rata-rata untuk tanggal ini selama lima tahun terakhir. Saat ini, Eropa memiliki sekitar 67 miliar meter kubik gas.
Sementara itu, tingkat pengisian harian kira-kira dua kali lebih rendah daripada sebelum penghentian pasokan melalui Nord Stream. Pipa yang merupakan salah satu jalur utama pasokan gas Rusia ke Eropa itu menjalani pemeliharaan terjadwal dadi 11 hingga 21 Juli.
Akan tetapi, bahkan sebelum penghenatian pasokan itu, pipa gas Nord Stream hanya beroperasi pada kapasitas 40% karena ada komponen pipa penting ditahan di Kanada akibat sanksi Barat.
Saat ini, satu-satunya rute yang tersisa untuk pasokan gas Rusia ke negara-negara Eropa Barat dan Tengah adalah jalur transit melalui Ukraina. Itu pun dipotong hampir setengahnya pada Mei ketika Kiev menutup pintu masuk Sokhranovka, dengan hanya rute transit Sudzha yang masih beroperasi.
Sedangkan pasokan gas melalui Turkish Stream dan Blue Stream tidak terpengaruh. Akan tetapi, aliran gas itu hanya ditujukan untuk Turki dan negara-negara Eropa selatan dan tenggara.
Lihat Juga: Negara Pendiri BRICS yang Mulai Ragu Tinggalkan Dolar AS, Salah Satunya Musuh Amerika Serikat
(fai)
tulis komentar anda