Mayoritas Warga Amerika Mulai Ancang-ancang Hadapi Kedatangan Resesi
Sabtu, 16 Juli 2022 - 10:39 WIB
Data inflasi yang akan datang dapat semakin memicu kecemasan konsumen. Indeks Harga Konsumen, yang mengukur perubahan rata-rata harga dari waktu ke waktu untuk barang dan jasa tertentu, naik 8,6% pada Mei dari tahun sebelumnya dengan kenaikan tertinggi sejak 1981.
Data terbaru untuk bulan Juni dijadwalkan akan dirilis pada hari Rabu. "Kami memperkirakan beberapa hal utama, yang mencakup gas dan makanan akan sangat tinggi, terutama karena harga gas sangat tinggi pada bulan Juni," kata Sekretaris Pers Gedung Putih, Karine Jean-Pierre selama konferensi pers.
Namun, angka-angka Juni itu sudah ketinggalan zaman karena harga energi sejak itu turun secara substansial, katanya.
"Prioritas ekonomi nomor satu Presiden adalah mengatasi inflasi," ujar Jean-Pierre.
"Dan ke depan, ada sejumlah alasan mengapa kami memperkirakan harga tinggi itu akan mereda selama beberapa bulan mendatang," sambungnya.
Persiapan Menghadapi Resesi
Kekhawatiran terbesar banyak orang tentang resesi yang membayangi adalah ketidakmampuan untuk membayar tagihan mereka, dimana menurut survei MagnifyMoney sebesar 44%.
Untuk mempersiapkan kedatangan resesi, banyak yang fokus menjaga pengeluaran mereka. Tercatat 62% responden mengatakan mereka mengurangi pengeluaran, sementara 39% tetap berpegang pada anggaran.
Langkah-langkah itu bisa menjadi penting jika terjadi kehilangan pekerjaan atau merosotnya keuangan, kata para ahli. Lainnya mempersiapkan tabungan darurat, yang dilakukan oleh 26% responden.
Responden MagnifyMoney juga melaporkan,24% terpaksa mengambil pekerjaan sampingan untuk menopang aliran pendapatan mereka dan 6% meningkatkan kinerja pekerjaan. 6% lainnya melaporkan menyesuaikan portofolio investasi mereka.
Data terbaru untuk bulan Juni dijadwalkan akan dirilis pada hari Rabu. "Kami memperkirakan beberapa hal utama, yang mencakup gas dan makanan akan sangat tinggi, terutama karena harga gas sangat tinggi pada bulan Juni," kata Sekretaris Pers Gedung Putih, Karine Jean-Pierre selama konferensi pers.
Namun, angka-angka Juni itu sudah ketinggalan zaman karena harga energi sejak itu turun secara substansial, katanya.
"Prioritas ekonomi nomor satu Presiden adalah mengatasi inflasi," ujar Jean-Pierre.
"Dan ke depan, ada sejumlah alasan mengapa kami memperkirakan harga tinggi itu akan mereda selama beberapa bulan mendatang," sambungnya.
Persiapan Menghadapi Resesi
Kekhawatiran terbesar banyak orang tentang resesi yang membayangi adalah ketidakmampuan untuk membayar tagihan mereka, dimana menurut survei MagnifyMoney sebesar 44%.
Untuk mempersiapkan kedatangan resesi, banyak yang fokus menjaga pengeluaran mereka. Tercatat 62% responden mengatakan mereka mengurangi pengeluaran, sementara 39% tetap berpegang pada anggaran.
Langkah-langkah itu bisa menjadi penting jika terjadi kehilangan pekerjaan atau merosotnya keuangan, kata para ahli. Lainnya mempersiapkan tabungan darurat, yang dilakukan oleh 26% responden.
Responden MagnifyMoney juga melaporkan,24% terpaksa mengambil pekerjaan sampingan untuk menopang aliran pendapatan mereka dan 6% meningkatkan kinerja pekerjaan. 6% lainnya melaporkan menyesuaikan portofolio investasi mereka.
tulis komentar anda