Muda Usia Harus Matang Kerja
Senin, 29 Juni 2020 - 06:15 WIB
“Perusahaan perkebunan itu memang hierarki yang kebanyakan masih sangat tradisional. Teknologi dimanfaatkan namun belum terlalu optimal. Kami punya konsep namanya perkebunan digital yang kita sosialisasikan dan kita kawinkan yang sudah dimiliki holding perkebunan. Ini sesuai dengan visi Presiden Joko Widodo melalui ketahanan pangan,” ungkapnya.
Dua juga menegaskan bahwa transforamsi digital tidak bisa sekadar masuk ranah sosmed, atau berjualan di e-commerce, tetapi harus lakukan secara menyoluruh dari hulu ke hilir.
Komisaris Pertamina Hulu Energi (PHE) Fadli Rahman mengungkatkan, perusahaan akan terus meningkatkan pemanfatan teknologi dan digitalisasi dengan melihat potensi sumur-sumur tua. PHE, ungkap dia, telah belajar dari perusahaan migas dunia seperti British Petroleum dan perusahaan lainnya yang sudah lebih dahulu melakukannya. (Baca juga: RUU HIP Seharusnta Perkuat Ideologi Bangsa, Bukan Buat Tafsir Baru)
"Tentunya itu sudah mulai dilkakukan. Yang sekarang kita analisa apakah dengan sumur-sumur tua yang kita punya akan ekonomis, ini sedang dikaji," ujar Fadli dalam diskusi virtual bertajuk "Indonesia Muda Club" yang diselenggarakan Kementerian BUMN pada Jumat (26/6/2020).
Adapun Direktur Digital Business PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) Fajrin Rasyid mengatakan, bahwa pertumbuhan ekonomi digital Indonesia memiliki prospek yang cerah ke depan. Oleh karenanya, transformasi digital menjadi keharusan bagi setiap perusahaan, termasuk BUMN seperti Telkom.
Berdasarkan proyeksi Temasek, kata Fajrin, ekonomi digital Indonesia diperkirakan mencapai USD133 miliar atau lebih dari Rp1.500 triliun pada 2025. Satu hal yang menarik, bahwa Temasek membuat riset mengenai proyeksi ekonomi digital Indonesia sebanyak tiga kali dalam kurun waktu lima tahun terakhir.
Fajrin menjelaskan, Telkom juga menjadikan data ini sebagai masukan bagi pengembangan transformasi digital perusahaan. Menurutnya, Telkom terus meningkatkan digitalisasi guna mendorong efisiensi perusahaan, termasuk meningkatkan layanan customer experience. (Lihat videonya: Holangkan kesan Angker, Makan Nguwot Dicat Warna-Warni)
"Ini hal yang menarik karena selama 10 tahun terakhir itu konsumen menjadi instan. Media sosial membuat jarak orang dengan brand semakin dekat. Jumat kemarin ketika saya ditunjuk menjadi direktur Telkom, banyak ucapan selamat dan banyak juga komplain ke saya," tuturnya. (Ihsan Amin/Hafid Fuad)
Dua juga menegaskan bahwa transforamsi digital tidak bisa sekadar masuk ranah sosmed, atau berjualan di e-commerce, tetapi harus lakukan secara menyoluruh dari hulu ke hilir.
Komisaris Pertamina Hulu Energi (PHE) Fadli Rahman mengungkatkan, perusahaan akan terus meningkatkan pemanfatan teknologi dan digitalisasi dengan melihat potensi sumur-sumur tua. PHE, ungkap dia, telah belajar dari perusahaan migas dunia seperti British Petroleum dan perusahaan lainnya yang sudah lebih dahulu melakukannya. (Baca juga: RUU HIP Seharusnta Perkuat Ideologi Bangsa, Bukan Buat Tafsir Baru)
"Tentunya itu sudah mulai dilkakukan. Yang sekarang kita analisa apakah dengan sumur-sumur tua yang kita punya akan ekonomis, ini sedang dikaji," ujar Fadli dalam diskusi virtual bertajuk "Indonesia Muda Club" yang diselenggarakan Kementerian BUMN pada Jumat (26/6/2020).
Adapun Direktur Digital Business PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) Fajrin Rasyid mengatakan, bahwa pertumbuhan ekonomi digital Indonesia memiliki prospek yang cerah ke depan. Oleh karenanya, transformasi digital menjadi keharusan bagi setiap perusahaan, termasuk BUMN seperti Telkom.
Berdasarkan proyeksi Temasek, kata Fajrin, ekonomi digital Indonesia diperkirakan mencapai USD133 miliar atau lebih dari Rp1.500 triliun pada 2025. Satu hal yang menarik, bahwa Temasek membuat riset mengenai proyeksi ekonomi digital Indonesia sebanyak tiga kali dalam kurun waktu lima tahun terakhir.
Fajrin menjelaskan, Telkom juga menjadikan data ini sebagai masukan bagi pengembangan transformasi digital perusahaan. Menurutnya, Telkom terus meningkatkan digitalisasi guna mendorong efisiensi perusahaan, termasuk meningkatkan layanan customer experience. (Lihat videonya: Holangkan kesan Angker, Makan Nguwot Dicat Warna-Warni)
"Ini hal yang menarik karena selama 10 tahun terakhir itu konsumen menjadi instan. Media sosial membuat jarak orang dengan brand semakin dekat. Jumat kemarin ketika saya ditunjuk menjadi direktur Telkom, banyak ucapan selamat dan banyak juga komplain ke saya," tuturnya. (Ihsan Amin/Hafid Fuad)
(ysw)
tulis komentar anda