1.000 Motor BBM Bakal Disulap jadi Motor Listrik, Ini Kendalanya
Rabu, 03 Agustus 2022 - 15:47 WIB
JAKARTA - Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan akan mengubah 1.000 unit sepeda motor berbahan bakar minyak (BBM) menjadi motor listrik pada tahun ini.
Direktur Konservasi Energi Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (Ditjen EBTKE) Kementerian ESDM Luh Nyoman Puspa Dewi mengatakan, pada 2021 lalu pemerintah telah mengkonversi motor BBM ke listrik sebanyak 100 unit.
"ESDM sedang mencoba melakukan konversi dari motor BBM ke motor listrik. Uji coba seratus (tahun lalu), tahun ini akan uji coba 1.000 unit," ujarnya dalam webinar bertajuk Prospek Pemulihan Ekonomi Indonesia di Tengah Perubahan Geopolitik Global Pascapandemi, dikutip Rabu (3/8/2022).
Dia menuturkan, proses konversi itu masih terkendala tingginya biaya dalam pengadaan komponen. Menurut dia, sebagian harga komponen untuk proses konversi mahal karena pabriknya belum ada di Indonesia. Oleh sebab itu, pihaknya harus merogoh kocek yang dalam untuk impor.
"Kalau kamu mau mengganti dari motor BBM ke listrik tapi kalau harganya sama dengan membeli motor baru, kan jadi berat," tukasnya.
Luh Nyoman mengatakan, Kementerian ESDM akan bekerja sama dengan produsen komponen untuk mendapatkan harga yang ekonomis.
Selain itu, dia menyebut Ditjen EBTKE telah bekerja sama dengan bengkel-bengkel Usaha Kecil Menengah (UKM) untuk melakukan pelatihan konversi motor BBM ke listrik.
Direktur Konservasi Energi Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (Ditjen EBTKE) Kementerian ESDM Luh Nyoman Puspa Dewi mengatakan, pada 2021 lalu pemerintah telah mengkonversi motor BBM ke listrik sebanyak 100 unit.
"ESDM sedang mencoba melakukan konversi dari motor BBM ke motor listrik. Uji coba seratus (tahun lalu), tahun ini akan uji coba 1.000 unit," ujarnya dalam webinar bertajuk Prospek Pemulihan Ekonomi Indonesia di Tengah Perubahan Geopolitik Global Pascapandemi, dikutip Rabu (3/8/2022).
Dia menuturkan, proses konversi itu masih terkendala tingginya biaya dalam pengadaan komponen. Menurut dia, sebagian harga komponen untuk proses konversi mahal karena pabriknya belum ada di Indonesia. Oleh sebab itu, pihaknya harus merogoh kocek yang dalam untuk impor.
"Kalau kamu mau mengganti dari motor BBM ke listrik tapi kalau harganya sama dengan membeli motor baru, kan jadi berat," tukasnya.
Luh Nyoman mengatakan, Kementerian ESDM akan bekerja sama dengan produsen komponen untuk mendapatkan harga yang ekonomis.
Selain itu, dia menyebut Ditjen EBTKE telah bekerja sama dengan bengkel-bengkel Usaha Kecil Menengah (UKM) untuk melakukan pelatihan konversi motor BBM ke listrik.
(ind)
tulis komentar anda