Modal Kuras Tabungan, Pria Ini Sukses Raup Ratusan Juta dari Jualan Burger ala Korea
Sabtu, 06 Agustus 2022 - 10:00 WIB
JAKARTA - Bisnis Food and Beverage (F&B) di Indonesia memiliki peluang besar untuk berkembang. Hal inilah yang dilirik oleh pengusaha korean toast lokal asal Indonesia, yaitu Genta Lazuardi.
Usaha korean toast yang diambil Genta ini bukan tanpa kalkulasi. Dirinya memulai usaha ini pada 2020 ketika demam Korea sedang menjangkit pemuda pemudi Indonesia. Pada saat itu, jajanan asal Korea banyak diminati oleh orang Indonesia tak terkecuali Korean toast.
"Korean toast saat ini menjadi tren tersendiri di kalangan food lover Indonesia, bahkan hampir dapat menyaingi kedudukan burger di Indonesia," kata Genta, baru-baru ini.
Genta menjelaskan awal dirinya mendirikan usaha dengan produknya Papanala Toast & Shake. Awalnya, Genta menguras tabungannya yang tinggal Rp2 juta digunakan untuk modal membuat bahan baku dan membeli peralatan seadanya. Kantor dan tempat produksi pertama Papanala berlokasi di rumahnya di Bekasi.
Sedangkan Ide nama Papanala diambil dari anak pertama Bernama Nala. Hal ini sesuai dengan pepatah bisnis yang menyatakan bahwa bisnis yang baik dan berkah adalah dengan memakai nama anak.
Perjuangan Genta mengembangan Papanala ini tidak selalu mulus. Dirinya pernah waktu awal-awal buka usaha, tidak ada yang beli sama sekali. Berikutnya baru banyak dipesan melalui aplikasi ojek online.
Dengan teknik marketing di sosial media dan optimalisasi di penjualan ojek online, Genta mengaku pesanan dan penjualan semakin meningkat. Penjualan yang bagus ini tak terlepas dari tim produksi dan penjualan yang solid.
Dalam satu bulan, Genta mengaku penjualan bisa menembus 1000 porsi dengan omzet Rp100 juta dengan sebagian besar sales berasal dari ojek online dengan menggunakan strategi digital marketing. Genta terus berinovasi menyuguhkan burger ala Korea ini dengan simple, murah tapi mengenyangkan. Sebagian besar penjualan berasal selain dari aplikasi juga berasal dari beberapa outlet.
Saat ini, Papanala mempunyai 7 cabang di Bekasi dan Jakarta. Genta menargetkan pada tahun ini akan membuka beberapa cabang sehingga beberapa tahun depan bisa mempunyai 20 outlet di Jabodetabek. Beberapa keunggulan dari Papanala adalah rasa, dan harga yang lebih murah dari competitor. Dari sisi rasa, Genta sengaja memilih gilgeori toast sehingga memiliki rasa yang lebih gurih. Selain itu value dan porsi juga lebih banyak lengkap.
Tahun ini, Papanala mengeluarkan produk baru yaitu Ayam Hinala yang merupakan ayam goreng khas Korea dengan rasa Garlic Glaze dan Saus Gangjeong. Genta berharap, Papanala bisa bertumbuh menjadi salah satu Korean food local yang bisa menjadi trend setter dan top of mind untuk produk-produknya. Genta juga membuka kemitraan dan investor untuk mengembangkan bisnisnya.
Usaha korean toast yang diambil Genta ini bukan tanpa kalkulasi. Dirinya memulai usaha ini pada 2020 ketika demam Korea sedang menjangkit pemuda pemudi Indonesia. Pada saat itu, jajanan asal Korea banyak diminati oleh orang Indonesia tak terkecuali Korean toast.
"Korean toast saat ini menjadi tren tersendiri di kalangan food lover Indonesia, bahkan hampir dapat menyaingi kedudukan burger di Indonesia," kata Genta, baru-baru ini.
Genta menjelaskan awal dirinya mendirikan usaha dengan produknya Papanala Toast & Shake. Awalnya, Genta menguras tabungannya yang tinggal Rp2 juta digunakan untuk modal membuat bahan baku dan membeli peralatan seadanya. Kantor dan tempat produksi pertama Papanala berlokasi di rumahnya di Bekasi.
Sedangkan Ide nama Papanala diambil dari anak pertama Bernama Nala. Hal ini sesuai dengan pepatah bisnis yang menyatakan bahwa bisnis yang baik dan berkah adalah dengan memakai nama anak.
Perjuangan Genta mengembangan Papanala ini tidak selalu mulus. Dirinya pernah waktu awal-awal buka usaha, tidak ada yang beli sama sekali. Berikutnya baru banyak dipesan melalui aplikasi ojek online.
Dengan teknik marketing di sosial media dan optimalisasi di penjualan ojek online, Genta mengaku pesanan dan penjualan semakin meningkat. Penjualan yang bagus ini tak terlepas dari tim produksi dan penjualan yang solid.
Dalam satu bulan, Genta mengaku penjualan bisa menembus 1000 porsi dengan omzet Rp100 juta dengan sebagian besar sales berasal dari ojek online dengan menggunakan strategi digital marketing. Genta terus berinovasi menyuguhkan burger ala Korea ini dengan simple, murah tapi mengenyangkan. Sebagian besar penjualan berasal selain dari aplikasi juga berasal dari beberapa outlet.
Saat ini, Papanala mempunyai 7 cabang di Bekasi dan Jakarta. Genta menargetkan pada tahun ini akan membuka beberapa cabang sehingga beberapa tahun depan bisa mempunyai 20 outlet di Jabodetabek. Beberapa keunggulan dari Papanala adalah rasa, dan harga yang lebih murah dari competitor. Dari sisi rasa, Genta sengaja memilih gilgeori toast sehingga memiliki rasa yang lebih gurih. Selain itu value dan porsi juga lebih banyak lengkap.
Tahun ini, Papanala mengeluarkan produk baru yaitu Ayam Hinala yang merupakan ayam goreng khas Korea dengan rasa Garlic Glaze dan Saus Gangjeong. Genta berharap, Papanala bisa bertumbuh menjadi salah satu Korean food local yang bisa menjadi trend setter dan top of mind untuk produk-produknya. Genta juga membuka kemitraan dan investor untuk mengembangkan bisnisnya.
(nng)
tulis komentar anda