Arab Saudi Siap Kerek Produksi, Harga Minyak Dunia Terkoreksi
Senin, 15 Agustus 2022 - 10:20 WIB
JAKARTA - Harga minyak mentah mengalami koreksi pada perdagangan sesi pagi waktu Asia hari ini. Data perdagangan menunjukkan, Brent di Intercontinental Exchange (ICE) untuk kontrak Oktober turun 0,77 persen di USD97,39 per barel setelah mengalami penurunan 1,5% akhir pekan lalu.
Sedangkan minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) di New York Mercantile Exchange (NYMEX) untuk pengiriman Oktober koreksi 0,93% menjadi USD90,63 per barel, menyusul penurunan 2,4% di sesi sebelumnya.
Penurunan kedua benchmark minyak dunia ini terjadi seiring kabar kesiapan raksasa minyak dunia dari Arab Saudi, yakni Aramco yang bersedia untuk meningkatkan produksi sementara hingga kapasitas maksimumnya 12 juta barel per hari (bph). Kebijakan tersebut akan diambil jika diminta oleh pemerintah Arab Saudi, demikian pernyataan CEO Aramco Amin Nasser.
"Kami yakin dengan kemampuan kami untuk meningkatkan hingga 12 juta barel per hari," kata Nasser dilansir dari Reuters, Senin (15/8/2022).
Dia menambahkan bahwa pelonggaran pembatasan Covid-19 China dan peningkatan dalam industri penerbangan dapat memacu permintaan. Pada pekan ini, pasar menantikan data ekonomi China yang dijadwalkan akan rilis pada Senin (15/8), sebagai sinyal permintaan importir utama minyak mentah dunia.
Pasar minyak global juga masih mendapatkan dukungan sentimen pasokan yang ketat menjelang berlakunya sanksi Uni Eropa terhadap minyak mentah Rusia dan produk olahannya pada musim dingin ini.
Sedangkan minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) di New York Mercantile Exchange (NYMEX) untuk pengiriman Oktober koreksi 0,93% menjadi USD90,63 per barel, menyusul penurunan 2,4% di sesi sebelumnya.
Penurunan kedua benchmark minyak dunia ini terjadi seiring kabar kesiapan raksasa minyak dunia dari Arab Saudi, yakni Aramco yang bersedia untuk meningkatkan produksi sementara hingga kapasitas maksimumnya 12 juta barel per hari (bph). Kebijakan tersebut akan diambil jika diminta oleh pemerintah Arab Saudi, demikian pernyataan CEO Aramco Amin Nasser.
"Kami yakin dengan kemampuan kami untuk meningkatkan hingga 12 juta barel per hari," kata Nasser dilansir dari Reuters, Senin (15/8/2022).
Dia menambahkan bahwa pelonggaran pembatasan Covid-19 China dan peningkatan dalam industri penerbangan dapat memacu permintaan. Pada pekan ini, pasar menantikan data ekonomi China yang dijadwalkan akan rilis pada Senin (15/8), sebagai sinyal permintaan importir utama minyak mentah dunia.
Pasar minyak global juga masih mendapatkan dukungan sentimen pasokan yang ketat menjelang berlakunya sanksi Uni Eropa terhadap minyak mentah Rusia dan produk olahannya pada musim dingin ini.
(nng)
tulis komentar anda