Ciri Khas Ekonomi Normal Baru Adalah Minim Kontak Fisik
Selasa, 30 Juni 2020 - 15:54 WIB
JAKARTA - Mantan Menteri Pariwisata (Menpar) periode 2014-2019 Arief Yahya mengatakan, bahwa semua proses bisnis mengarah pada interaksi dan transaksi yang bebas sentuhan atau sentuhan rendah. Bisnis yang sesuai dengan prinsip low touch economy atau mampu bertransformasi menjadi low touch economy akan tumbuh lebih pesat.
"Di era normal baru perekonomian minim kontak fisik atau touch less economy akan menjadi pemenang seperti e-commerce. Dan sektor ekonomi yang high touch akan loser. Untuk itu yang high touch harus menjadi touch less," kata Arief Yahya dalam seminar daring Indonesia Brand Forum 2020 di Jakarta, Selasa (30/6/2020).
( )
Ia menjelaskan, bahwa dunia pariwisata dan industri transportasi paling terdampak karena dua bisnis itu memiliki karakteristik high touch yang tinggi. Sedangkan, bisnis e-commerce sangat touch less karena bisnis ini dilakukan secara digital. "Sektor pariwisata high touch karena person to person. Sedangkan yang bisnis digital tidak," terangnya.
( )
Sambung Arief menambahkan, bisnis yang touch less memiliki karakteristik dan ciri khas. Karakteristiknya adalah low touch interaction, jadi interaksi yang tidak menyentuh atau tidak ada interaksi fisik antara orang.
Sedangkan ciri khasnya adalah adanya langkah-langkah atau protokol kesehatan dan keselamatan dalam rangka mencegah penyebaran COVID-19. "Touch less ekonomi akan bersifat permanen pascapandemi COVID-19. Kebiasaan baru ini akan diterapkan meski pandemi telah berakhir," pungkasnya.
"Di era normal baru perekonomian minim kontak fisik atau touch less economy akan menjadi pemenang seperti e-commerce. Dan sektor ekonomi yang high touch akan loser. Untuk itu yang high touch harus menjadi touch less," kata Arief Yahya dalam seminar daring Indonesia Brand Forum 2020 di Jakarta, Selasa (30/6/2020).
( )
Ia menjelaskan, bahwa dunia pariwisata dan industri transportasi paling terdampak karena dua bisnis itu memiliki karakteristik high touch yang tinggi. Sedangkan, bisnis e-commerce sangat touch less karena bisnis ini dilakukan secara digital. "Sektor pariwisata high touch karena person to person. Sedangkan yang bisnis digital tidak," terangnya.
( )
Sambung Arief menambahkan, bisnis yang touch less memiliki karakteristik dan ciri khas. Karakteristiknya adalah low touch interaction, jadi interaksi yang tidak menyentuh atau tidak ada interaksi fisik antara orang.
Sedangkan ciri khasnya adalah adanya langkah-langkah atau protokol kesehatan dan keselamatan dalam rangka mencegah penyebaran COVID-19. "Touch less ekonomi akan bersifat permanen pascapandemi COVID-19. Kebiasaan baru ini akan diterapkan meski pandemi telah berakhir," pungkasnya.
(akr)
tulis komentar anda