Kenaikan Harga BBM Tidak Mendesak, Pengamat Ingatkan Janji Jokowi ke Rakyat

Rabu, 24 Agustus 2022 - 12:22 WIB
Padahal, kata dia, dalam berbagai kesempatan, Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan opsi kebijakan yang akan dipilih terkait subsidi BBM adalah tidak memberatkan beban rakyat miskin.

“Berdasarkan pernyataan Jokowi itu sesungguhnya mengisyaratkan bahwa Jokowi tidak menaikkan harga BBM subsidi dalam waktu dekat ini,” tuturnya.

Fahmy menjelaskan, beban anggaran pendapatan belanja negara atau APBN untuk subsidi energi semakin membengkak hingga mencapai Rp502,4 triliun. Namun, perlu diingat beban subsidi tersebut adalah total anggaran subsidi energi yang terdiri dari BBM, LPG 3 kilogram, dan Listrik.

“Itu diperhitungkan berdasarkan beberapa asumsi harga minyak dunia, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat, dan inflasi,” urainya.

Sedangkan, realisasi yang benar-benar dikeluarkan (cash out flow) per 31 Juli 2022 total subsidi energi baru sebesar Rp88,7 trliun, untuk realisasi anggaran subsidi BBM dan LPG 3 kilogram baru sebesar Rp62,7 triliun.

Dengan beban pengeluaran sebesar itu, kata Fahmy, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dengan entengnya menambah kuota Pertalite sebesar 5 juta kilo liter.



Selain pengeluaran riil subsdi BBM (cash out flow), ada juga tambahan pemasukan riil (cash inflow) di APBN akibat kenaikan harga komoditi ekspor yang meningkat.

“Berdasarkan komposisi tambahan pemasukan dan pengeluaran APBN 2022 sesungguhnya tidak ada urgensi menaikkan harga BBM subsidi pekan ini, bahkan tidak juga tahun ini,” tandasnya.

Sebelumnya, pekan lalu Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa Presiden Jokowi kemungkinan akan mengumumkan kenaikan harga Pertalite dan solar dalam waktu dekat.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More