Rusia Kantongi Rp1.450 Triliun dalam 100 Hari Perang Melawan Ukraina
Kamis, 25 Agustus 2022 - 19:28 WIB
Hal itu menandakan bahwa Rusia tengah bersiap melakukan perang jangka panjang demi menguasai Ukraina. Selama mengalami sanksi, Rusia juga melakukan beberapa langkah agar selamat. Salah satunya adalah menaikkan suku bunga pada akhir Februari. Kebijakan itu dilakukan oleh Bank Sentral Rusia dari 9,5% ke rekor 20% per tahun.
Terkait pendapatan, The Washington Post menyebut bahwa Rusia mendapatkan hampir USD100 miliar (Rp1.450 triliun, kurs Rp14.500) pada 100 hari pertama perang dari ekspor bahan bakar fosil dan gas. Secara keseluruhan, nilai ekspor minyak dan gas Rusia mengalami penurunan lebih dari USD1 miliar per hari.
Baca juga: Sri Mulyani Beri 2 Pilihan Jika Tak Mau Harga BBM Subsidi Naik
Negara yang menjadi importir bahan bakar fosil terbesar adalah China dengan nilai lebih dari USD13 miliar. Selanjutnya, ada Jerman yang membeli bahan bakar fosil asal Rusia sebesar USD12,6 miliar. Laporan CREA atau Pusat Penelitian Energi dan Udara Bersih Rusia mengungkapkan bahwa negara itu masih mendapatkan USD97 miliar hanya dari ekspor bahan bakar fosil dalam 100 hari pertama konflik.
Terkait pendapatan, The Washington Post menyebut bahwa Rusia mendapatkan hampir USD100 miliar (Rp1.450 triliun, kurs Rp14.500) pada 100 hari pertama perang dari ekspor bahan bakar fosil dan gas. Secara keseluruhan, nilai ekspor minyak dan gas Rusia mengalami penurunan lebih dari USD1 miliar per hari.
Baca juga: Sri Mulyani Beri 2 Pilihan Jika Tak Mau Harga BBM Subsidi Naik
Negara yang menjadi importir bahan bakar fosil terbesar adalah China dengan nilai lebih dari USD13 miliar. Selanjutnya, ada Jerman yang membeli bahan bakar fosil asal Rusia sebesar USD12,6 miliar. Laporan CREA atau Pusat Penelitian Energi dan Udara Bersih Rusia mengungkapkan bahwa negara itu masih mendapatkan USD97 miliar hanya dari ekspor bahan bakar fosil dalam 100 hari pertama konflik.
(uka)
tulis komentar anda