Gandeng TNI, PKT Terus Kejar Pengurangan Emisi Karbon hingga 32,50% pada 2030
Kamis, 25 Agustus 2022 - 20:07 WIB
JAKARTA - Isu perubahan iklim tetap menjadi salah satu topik yang terus digaungkan baik di kancah nasional maupun internasional. Salah satu yang diidentifikasi sebagai penyumbang perubahan iklim terbesar adalah soal penyerapan emisi karbon .
PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim/PKT) sebagai pelopor transformasi hijau industri petrokimia Tanah Air pun berkomitmen untuk menerapkan aspek environment, social and governance (ESG) dan mengaplikasikannya ke dalam bentuk program inovatif berkelanjutan.
Seluruh program nantinya bertujuan mencapai target PKT untuk pengurangan emisi karbon sebesar 32,50% di tahun 2030. Sebelumnya, PKT telah mengoperasikan PLTS Atap yang bertujuan untuk mengurangi konsumsi listrik dan mengganti sepeda motor operasional dengan motor listrik yang ke depannya akan mencakup bus dan kendaraan lainnya. Semua inovasi tersebut dilakukan sebagai strategi PKT untuk mempercepat laju dekarbonisasi industri petrokimia dan pupuk.
Yang terbaru, PKT menggagas inovasi lewat program bertajuk Community Forest. PKT nantinya akan bekerja sama dengan para mitra untuk melakukan penanaman 10 juta pohon hingga 2030. Salah satu mitra yang mendukung penuh program Community Forest PKT ini adalah Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Rabu, 24 Agustus 2022, PKT yang diwakili Direktur Utama Rahmad Pribadi beserta tim berkesempatan beraudiensi dengan Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa beserta jajarannya di Jakarta. Menurut Rahmad Pribadi, pihaknya sangat berterima kasih atas dukungan yang diberikan Panglima TNI terhadap program Community Forest.
“Kami menyambut baik respons positif dari Bapak Panglima TNI beserta jajarannya yang berkenan berkomitmen bersama PKT untuk mendukung terlaksananya program Community Forest. Semoga sinergi baik ini bisa berkontribusi langsung untuk pengurangan emisi karbon yang sudah menjadi target PKT. Harapan kami, Community Forest ini bisa berkontribusi pada potensi penyerapan emisi karbon sebesar 5.379 ton CO2 per tahun,” kata Rahmad, dikutip Kamis (25/8/2022).
Selain mengurangi emisi karbon melalui penanaman tanaman keras produktif, Community Forest pun bertujuan untuk melindungi keanekaragaman hayati, meningkatkan kesejahteraan dengan melibatkan masyarakat sekitar serta memberi nilai tambah ekonomi pada lahan yang kurang produktif. Dukungan dari TNI akan diwujudkan dalam bentuk penyediaan lahan dan fasilitas pemeliharaan untuk penanaman 10 juta pohon hingga tahun 2030 mendatang.
“Kami melihat program Community Forest yang digagas PKT ini sangat bagus dan membuat kami bisa berkontribusi langsung dalam pemeliharaan lingkungan dan pencegahan perubahan iklim. Kami tidak hanya akan menyediakan lahan untuk lokasi penanaman pohon tapi juga akan terlibat untuk melakukan pemeliharaan tanaman. Kami berharap kerjasama ini juga bisa menjadi contoh bagi pihak lain untuk secara langsung terlibat dalam menjaga lingkungan hidup,” ujar Jenderal TNI Andika Perkasa, Panglima TNI.
Nantinya, selama periode 2022-2030, akan dilakukan penanaman beberapa jenis tanaman seperti tanaman buah tahunan, tanaman kehutanan, tanaman endemik (langka) serta tanaman pesisir seperti mangrove dan lamun. Penanaman akan dilakukan pada beberapa area seperti lahan kritis, lahan tidur atau kurang produktif, lahan bekas tambang dan area pesisir pantai.
“Semoga dengan program Community Forest ini akan semakin mempercepat pengurangan emisi karbon yang menjadi tujuan PKT di tahun 2030. Semoga program ini juga bisa menularkan dampak positif untuk keberlangsungan lingkungan hidup yang lebih baik lagi di masa depan,” tutup Rahmad Pribadi.
PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim/PKT) sebagai pelopor transformasi hijau industri petrokimia Tanah Air pun berkomitmen untuk menerapkan aspek environment, social and governance (ESG) dan mengaplikasikannya ke dalam bentuk program inovatif berkelanjutan.
Seluruh program nantinya bertujuan mencapai target PKT untuk pengurangan emisi karbon sebesar 32,50% di tahun 2030. Sebelumnya, PKT telah mengoperasikan PLTS Atap yang bertujuan untuk mengurangi konsumsi listrik dan mengganti sepeda motor operasional dengan motor listrik yang ke depannya akan mencakup bus dan kendaraan lainnya. Semua inovasi tersebut dilakukan sebagai strategi PKT untuk mempercepat laju dekarbonisasi industri petrokimia dan pupuk.
Yang terbaru, PKT menggagas inovasi lewat program bertajuk Community Forest. PKT nantinya akan bekerja sama dengan para mitra untuk melakukan penanaman 10 juta pohon hingga 2030. Salah satu mitra yang mendukung penuh program Community Forest PKT ini adalah Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Rabu, 24 Agustus 2022, PKT yang diwakili Direktur Utama Rahmad Pribadi beserta tim berkesempatan beraudiensi dengan Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa beserta jajarannya di Jakarta. Menurut Rahmad Pribadi, pihaknya sangat berterima kasih atas dukungan yang diberikan Panglima TNI terhadap program Community Forest.
“Kami menyambut baik respons positif dari Bapak Panglima TNI beserta jajarannya yang berkenan berkomitmen bersama PKT untuk mendukung terlaksananya program Community Forest. Semoga sinergi baik ini bisa berkontribusi langsung untuk pengurangan emisi karbon yang sudah menjadi target PKT. Harapan kami, Community Forest ini bisa berkontribusi pada potensi penyerapan emisi karbon sebesar 5.379 ton CO2 per tahun,” kata Rahmad, dikutip Kamis (25/8/2022).
Selain mengurangi emisi karbon melalui penanaman tanaman keras produktif, Community Forest pun bertujuan untuk melindungi keanekaragaman hayati, meningkatkan kesejahteraan dengan melibatkan masyarakat sekitar serta memberi nilai tambah ekonomi pada lahan yang kurang produktif. Dukungan dari TNI akan diwujudkan dalam bentuk penyediaan lahan dan fasilitas pemeliharaan untuk penanaman 10 juta pohon hingga tahun 2030 mendatang.
“Kami melihat program Community Forest yang digagas PKT ini sangat bagus dan membuat kami bisa berkontribusi langsung dalam pemeliharaan lingkungan dan pencegahan perubahan iklim. Kami tidak hanya akan menyediakan lahan untuk lokasi penanaman pohon tapi juga akan terlibat untuk melakukan pemeliharaan tanaman. Kami berharap kerjasama ini juga bisa menjadi contoh bagi pihak lain untuk secara langsung terlibat dalam menjaga lingkungan hidup,” ujar Jenderal TNI Andika Perkasa, Panglima TNI.
Nantinya, selama periode 2022-2030, akan dilakukan penanaman beberapa jenis tanaman seperti tanaman buah tahunan, tanaman kehutanan, tanaman endemik (langka) serta tanaman pesisir seperti mangrove dan lamun. Penanaman akan dilakukan pada beberapa area seperti lahan kritis, lahan tidur atau kurang produktif, lahan bekas tambang dan area pesisir pantai.
“Semoga dengan program Community Forest ini akan semakin mempercepat pengurangan emisi karbon yang menjadi tujuan PKT di tahun 2030. Semoga program ini juga bisa menularkan dampak positif untuk keberlangsungan lingkungan hidup yang lebih baik lagi di masa depan,” tutup Rahmad Pribadi.
(uka)
tulis komentar anda