Membaca Tren Konsumen Jadi Kunci Pemasaran Digital
Jum'at, 26 Agustus 2022 - 13:30 WIB
JAKARTA - Membaca tren dan memahami kebutuhan konsumen jadi kunci pemasaran digital . Salah satu kesalahan yang masih terjadi ialah tidak tahu target pasar.
"Pengusaha kebanyakan tidak tahu target market terbesar," kata CEO dan Founder Tribelio.com Denny Santoso dalam acara Brand Marketing Con 2022 Niagahoster secara virtual, belum lama ini.
Menurut dia komunikasi perlu disesuaikan dengan karakter konsumen agar pesan tepat sasaran. Agar optimal, perilaku, karakter, dan kebutuhan konsumen perlu dipahami pemasar. Selama ini, para pengusaha lebih fokus soal produk jualan mereka. Padahal pola pikir seperti itu lebih banyak dilakukan para pengusaha offline. "Kalau pola pikir pengusaha offline, yang jualan di tempat ramai yang penting produknya bagus," katanya.
Ia menambahkan kebiasaan pengusaha offline itu adalah mempersiapkan toko di pusat perbelanjaan kemudian memajang barang mereka di etalase. Setelah itu hanya menunggu para pengunjung untuk datang ke toko mereka.
Ketika memiliki mal pun para pengusaha online ini lebih memiliki jualan di mal yang ramai, dengan harapan para pengunjung tertarik mampir dan membeli produk yang dijual. Denny menganalogikan bahwa mal digital adalah para marketplace atau e-commerce. Di tempat tersebut, biasanya langsung ada jual beli produk. Tapi agar pembeli digital mengenal produk yang dijual memamerkan di akun media sosial juga penting.
"Di media sosial, para pembeli mengenal produk-produk yang hendak dijual. Dalam mengisi media sosial itulah kita perlu membuat konten," kata dia.
Menurut dia konten di media sosial diharapkan dapat menarik pembeli. Pengenalan produk melalui konten tersebut akan semakin baik apabila mengetahui target pasar sehingga konten yang diberikan sesuai dengan yang dibutuhkan.
Konten digital yang sesuai target pasar dapat dilakukan dengan banyak cara. Salah satu cara dengan live instagram, webinar, atau bahkan mendekati komunitas. "Dengan tahu apa yang dibutuhkan konsumen maka konten yang kita bikin jadi semakin pas. Makanya, kita perlu tahu siapa target spesifik kita," jelasnya.
"Pengusaha kebanyakan tidak tahu target market terbesar," kata CEO dan Founder Tribelio.com Denny Santoso dalam acara Brand Marketing Con 2022 Niagahoster secara virtual, belum lama ini.
Menurut dia komunikasi perlu disesuaikan dengan karakter konsumen agar pesan tepat sasaran. Agar optimal, perilaku, karakter, dan kebutuhan konsumen perlu dipahami pemasar. Selama ini, para pengusaha lebih fokus soal produk jualan mereka. Padahal pola pikir seperti itu lebih banyak dilakukan para pengusaha offline. "Kalau pola pikir pengusaha offline, yang jualan di tempat ramai yang penting produknya bagus," katanya.
Ia menambahkan kebiasaan pengusaha offline itu adalah mempersiapkan toko di pusat perbelanjaan kemudian memajang barang mereka di etalase. Setelah itu hanya menunggu para pengunjung untuk datang ke toko mereka.
Ketika memiliki mal pun para pengusaha online ini lebih memiliki jualan di mal yang ramai, dengan harapan para pengunjung tertarik mampir dan membeli produk yang dijual. Denny menganalogikan bahwa mal digital adalah para marketplace atau e-commerce. Di tempat tersebut, biasanya langsung ada jual beli produk. Tapi agar pembeli digital mengenal produk yang dijual memamerkan di akun media sosial juga penting.
"Di media sosial, para pembeli mengenal produk-produk yang hendak dijual. Dalam mengisi media sosial itulah kita perlu membuat konten," kata dia.
Menurut dia konten di media sosial diharapkan dapat menarik pembeli. Pengenalan produk melalui konten tersebut akan semakin baik apabila mengetahui target pasar sehingga konten yang diberikan sesuai dengan yang dibutuhkan.
Konten digital yang sesuai target pasar dapat dilakukan dengan banyak cara. Salah satu cara dengan live instagram, webinar, atau bahkan mendekati komunitas. "Dengan tahu apa yang dibutuhkan konsumen maka konten yang kita bikin jadi semakin pas. Makanya, kita perlu tahu siapa target spesifik kita," jelasnya.
tulis komentar anda