Luhut: Keputusan Kenaikan Harga BBM Masih Tunggu Jokowi
Rabu, 31 Agustus 2022 - 23:56 WIB
DENPASAR - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi masih menunggu keputusan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Soal BBM, kita tunggu presiden," kata Luhut usai meresmikan PLTS Atap pabrik Danone Aqua di Mambal, Badung, Bali, Rabu (31/8/2022).
Luhut lantas menyoroti dampak inflasi yang akan terjadi jika harga BBM naik. Dia minta pemerintah daerah kompak menghadapi inflasi pangan. "Saya kira kalau semua semua setiap provinsi setiap kabupaten tadi kita monitor inflasinya masing-masing itu saya kira akan bisa kurangi inflasi," terangnya.
Menurutnya, yang membuat gejolak saat ini adalah inflasi pangan yang sudah mencapai 11,4%. Hal itu disebabkan tingginya harga telur, bawang dan cabai rawit.
Luhut menilai angka inflasi pangan sekarang ini masih tergolong rendah, karena hanya 2,84% dari maintain di bawah 7%. Luhut yakin jika semua daerah kompak, inflasi akan bisa dikurangi jauh lebih rendah. "Itu nanti berdampak 0,25 persen kepada inflasi kita," imbuhnya.
Pihaknya meminta TNI Polri turun membantu pemerintah daerah sehingga laju inflasi bisa dipantau sampai tingkat kecamatan. Luhut juga meminta pengamat tidak usah bersilang pendapat jika tidak mengerti masalahnya secara dalam. "Kalau ada yang masih ingin tau bisa datang ke saya dan kita jelaskan detail," pungkasnya.
"Soal BBM, kita tunggu presiden," kata Luhut usai meresmikan PLTS Atap pabrik Danone Aqua di Mambal, Badung, Bali, Rabu (31/8/2022).
Luhut lantas menyoroti dampak inflasi yang akan terjadi jika harga BBM naik. Dia minta pemerintah daerah kompak menghadapi inflasi pangan. "Saya kira kalau semua semua setiap provinsi setiap kabupaten tadi kita monitor inflasinya masing-masing itu saya kira akan bisa kurangi inflasi," terangnya.
Menurutnya, yang membuat gejolak saat ini adalah inflasi pangan yang sudah mencapai 11,4%. Hal itu disebabkan tingginya harga telur, bawang dan cabai rawit.
Luhut menilai angka inflasi pangan sekarang ini masih tergolong rendah, karena hanya 2,84% dari maintain di bawah 7%. Luhut yakin jika semua daerah kompak, inflasi akan bisa dikurangi jauh lebih rendah. "Itu nanti berdampak 0,25 persen kepada inflasi kita," imbuhnya.
Pihaknya meminta TNI Polri turun membantu pemerintah daerah sehingga laju inflasi bisa dipantau sampai tingkat kecamatan. Luhut juga meminta pengamat tidak usah bersilang pendapat jika tidak mengerti masalahnya secara dalam. "Kalau ada yang masih ingin tau bisa datang ke saya dan kita jelaskan detail," pungkasnya.
(nng)
Lihat Juga :
tulis komentar anda