Prediksi Saham Pekan Depan, Simak Sektor yang Bisa Jadi Pilihan
Minggu, 18 September 2022 - 22:00 WIB
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi akan kembali menguat di atas level 7.300 pada perdagangan pekan depan. Pada penutupan perdagangan pekan ini, IHSG terkoreksi 1,87 persen ke level 7.168.
"Pekan depan, IHSG akan bergerak di kisaran 7.150 hingga 7.350. IHSG akan mencoba lagi menembus dan bertahan di atas level psikologis 7.300," ujar Vice President PT Infovesta Utama Wawan Hendrayana saat dihubungi MNC Portal Indonesia, Minggu (18/9/2022).
Wawan menyebut, pelemahan IHSG pada perdagangan akhir pekan disebabkan investor yang melakukan profit taking karena sentimen negatif global, seperti kekhawatiran pelaku pasar terhadap kenaikan suku bunga The Fed.
Menurut dia koreksi yang terjadi dapat dimanfaatkan oleh para investor untuk menambah portofolio investasinya, dengan melakukan buy on weakness pada sejumlah sektor yakni, keuangan, consumer goods dan saham yang diuntungkan dari adanya booming komoditas seperti batu bara.
Di sisi lain, Wawan mengatakan, pergerakan IHSG belakangan ini juga ditopang oleh berbagai sentimen positif antara lain, adanya optimisme terhadap pertumbuhan ekonomi Tanah Air, termasuk tren kenaikan harga komoditas. "Memasuki dua kuartal terakhir tahun ini, kinerja para emiten juga diperkirakan akan terus meningkat," ucapnya.
Sementara itu, selama sepekan IHSG turun 1,02 persen ke level 7.168,870 dari posisi 7.242 pada penutupan pekan lalu. Selain itu, kapitalisasi pasar bursa juga mengalami penurunan 0,38 persen menjadi Rp9.426,531 triliun dari Rp9.462,813 triliun pada minggu lalu. Adapun, rata-rata volume transaksi harian bursa juga turun 9,05% menjadi 31,946 miliar saham dari sebanyak 35,125 miliar saham pada pekan sebelumnya.
"Pekan depan, IHSG akan bergerak di kisaran 7.150 hingga 7.350. IHSG akan mencoba lagi menembus dan bertahan di atas level psikologis 7.300," ujar Vice President PT Infovesta Utama Wawan Hendrayana saat dihubungi MNC Portal Indonesia, Minggu (18/9/2022).
Wawan menyebut, pelemahan IHSG pada perdagangan akhir pekan disebabkan investor yang melakukan profit taking karena sentimen negatif global, seperti kekhawatiran pelaku pasar terhadap kenaikan suku bunga The Fed.
Menurut dia koreksi yang terjadi dapat dimanfaatkan oleh para investor untuk menambah portofolio investasinya, dengan melakukan buy on weakness pada sejumlah sektor yakni, keuangan, consumer goods dan saham yang diuntungkan dari adanya booming komoditas seperti batu bara.
Di sisi lain, Wawan mengatakan, pergerakan IHSG belakangan ini juga ditopang oleh berbagai sentimen positif antara lain, adanya optimisme terhadap pertumbuhan ekonomi Tanah Air, termasuk tren kenaikan harga komoditas. "Memasuki dua kuartal terakhir tahun ini, kinerja para emiten juga diperkirakan akan terus meningkat," ucapnya.
Sementara itu, selama sepekan IHSG turun 1,02 persen ke level 7.168,870 dari posisi 7.242 pada penutupan pekan lalu. Selain itu, kapitalisasi pasar bursa juga mengalami penurunan 0,38 persen menjadi Rp9.426,531 triliun dari Rp9.462,813 triliun pada minggu lalu. Adapun, rata-rata volume transaksi harian bursa juga turun 9,05% menjadi 31,946 miliar saham dari sebanyak 35,125 miliar saham pada pekan sebelumnya.
(nng)
tulis komentar anda