SKK Migas Targetkan Produksi Minyak 1 Juta Bph di 2030
Jum'at, 03 Juli 2020 - 11:05 WIB
JAKARTA - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengungkapkan saat ini Indonesia masih memiliki potensi migas yang besar mengingat masih terdapat 128 cekungan dimana 68 di antaranya belum dieksplorasi.
"Kami berupaya memaksimalkan potensi ini, untuk itu SKK Migas telah mencanangkan rencana jangka panjang produksi 1 juta barel minyak per hari (bopd) pada 2030, visi ini diciptakan karena kami optimis dengan potensi migas Indonesia," kata Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto dalam keterangan resminya, Jumat (3/7/2020).
Demi mewujudkan visi 1 juta bopd tersebut, lanjut Dwi, SKK Migas menetapkan 4 strategi. Pertama mengedepankan strategi eksplorasi yang masif dan intensif. Kedua, Strategi kedua mendorong dan mengkampanyekan penerapan enhanced oil recovery (EOR) di lapangan mature.
Ketiga, strategi lainnya dengan mengakselerasi monetisasi proyek-proyek utama, sehingga mempercepat potensi sumberdaya menjadi lifting. Terakhir, dalam menahan penurunan produksi alami serta mendorong peningkatan produksi adalah dengan menjaga keandalan fasilitas produksi, maksimalisasi kegiatan kerja ulang dan perawatan sumur, reaktivasi sumur tidak berproduksi, dan inovasi teknologi.
"Kami berharap visi SKK Migas ini menjadi visi nasional yang dapat didukung oleh seluruh pihak sehingga mimpi produksi 1 juta barel minyak di tahun 2030 dapat kita capai," ucap Dwi.
(Baca Juga: SKK Migas Usulkan Lifting Migas Tahun Depan Naik Tipis Jadi 1,71 Juta BOEPD)
Dwi memaparkan angka lifting migas per Mei 2020 sebesar 1,7 juta barel setara minyak per hari (boepd) dengan rincian lifting minyak sebesar 701 ribu bopd dan lifing gas sebesar 5,658 juta kaki kubik per hari (MMscfd). Untuk realisasi investasi hulu migas mencapai USD3,93 miliar.
Dalam rangka merealisasikan peningkatan produksi migas di masa mendatang, SKK Migas dan KKKS berkomitmen untuk meningkatkan kegiatan eksplorasi, salah satunya adalah pelaksanaan survei seismik 2D terbesar di Asia Pasifik melalui Komitmen Kerja Pasti Wilayah Kerja Jambi Merang yang saat ini sudah mencapau 23.705 km atau sebesar 79% dari target 30.000 km yang akan selesai pada bulan Juli 2020.
Pelaksanaan survei seismik tersebut melewati area yang berpotensi menjadi penemuan besar (giant discovery), sebagai salah satu langkah SKK Migas untuk menemukan wilayah kerja migas baru untuk menopang produksi migas yang berkelanjutan.
"Kami berupaya memaksimalkan potensi ini, untuk itu SKK Migas telah mencanangkan rencana jangka panjang produksi 1 juta barel minyak per hari (bopd) pada 2030, visi ini diciptakan karena kami optimis dengan potensi migas Indonesia," kata Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto dalam keterangan resminya, Jumat (3/7/2020).
Demi mewujudkan visi 1 juta bopd tersebut, lanjut Dwi, SKK Migas menetapkan 4 strategi. Pertama mengedepankan strategi eksplorasi yang masif dan intensif. Kedua, Strategi kedua mendorong dan mengkampanyekan penerapan enhanced oil recovery (EOR) di lapangan mature.
Ketiga, strategi lainnya dengan mengakselerasi monetisasi proyek-proyek utama, sehingga mempercepat potensi sumberdaya menjadi lifting. Terakhir, dalam menahan penurunan produksi alami serta mendorong peningkatan produksi adalah dengan menjaga keandalan fasilitas produksi, maksimalisasi kegiatan kerja ulang dan perawatan sumur, reaktivasi sumur tidak berproduksi, dan inovasi teknologi.
"Kami berharap visi SKK Migas ini menjadi visi nasional yang dapat didukung oleh seluruh pihak sehingga mimpi produksi 1 juta barel minyak di tahun 2030 dapat kita capai," ucap Dwi.
(Baca Juga: SKK Migas Usulkan Lifting Migas Tahun Depan Naik Tipis Jadi 1,71 Juta BOEPD)
Dwi memaparkan angka lifting migas per Mei 2020 sebesar 1,7 juta barel setara minyak per hari (boepd) dengan rincian lifting minyak sebesar 701 ribu bopd dan lifing gas sebesar 5,658 juta kaki kubik per hari (MMscfd). Untuk realisasi investasi hulu migas mencapai USD3,93 miliar.
Dalam rangka merealisasikan peningkatan produksi migas di masa mendatang, SKK Migas dan KKKS berkomitmen untuk meningkatkan kegiatan eksplorasi, salah satunya adalah pelaksanaan survei seismik 2D terbesar di Asia Pasifik melalui Komitmen Kerja Pasti Wilayah Kerja Jambi Merang yang saat ini sudah mencapau 23.705 km atau sebesar 79% dari target 30.000 km yang akan selesai pada bulan Juli 2020.
Pelaksanaan survei seismik tersebut melewati area yang berpotensi menjadi penemuan besar (giant discovery), sebagai salah satu langkah SKK Migas untuk menemukan wilayah kerja migas baru untuk menopang produksi migas yang berkelanjutan.
(fai)
Lihat Juga :
tulis komentar anda