Kementan Gelar Pelatihan Peningkatan Kapasitas Literasi Keuangan
Sabtu, 24 September 2022 - 22:35 WIB
JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) terus melakukan regenerasi petani serta melahirkan wirausaha milenial di sektor pertanian. Bersama International Fund for Agricultural Development (IFAD), Kementan mendukung pengembangan wirausahawan milenial tangguh dan berkualitas melalui Program Youth Enterpreneurship and Employment Support Services (YESS).
Tak kurang dari USD55,3 juta digelontorkan IFAD untuk Program YESS selama enam tahun program berjalan (2019-2025). Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menegaskan, regenerasi petani salah satu fokus Kementan bagi keberlanjutan pembangunan pertanian.
(Baca juga:Jaga Keseimbangan Sistem, Kementan Perkuat Regenerasi Petani)
“Indonesia harus menjalankan pertanian efektif, efisien dan transparan melalui pengembangan pertanian maju, mandiri dan modern yang dimotori oleh petani milenial. Sinergi dengan IFAD, Kementan berupaya meningkatkan regenerasi melalui pengembangan petani milenial,” katanya dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (24/9/2022).
Mentan Syahrul mengingatkan, pengelolaan pertanian harus dilakukan secara baik dan mengutamakan kepentingan rakyat. Terlebih di tengah situasi pandemi Covid-19, sektor pertanian terbukti mampu menopang basis ekonomi dari tingkat desa, kecamatan, kabupaten/kota hingga provinsi.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi mengatakan Program YESS berupaya mewujudkan regenerasi pertanian, meningkatnya kompetensi SDM pertanian di perdesaan, meningkatnya jumlah wirausaha muda di bidang pertanian.
Targetnya, katanya, pertanian akan menjadi lapangan kerja menarik, prospektif dan menguntungkan, dan dapat berdampak pada penurunan angka pengangguran serta terjadinya urbanisasi.
(Baca juga:Mulai Minim, Indonesia Perlu Pikirkan Kembali Regenerasi Petani)
“Program YESS sangat mendukung pengembangan SDM pertanian, dengan memberdayakan para pemuda tani untuk memanfaatkan sumberdaya alam pertanian di pedesaan, secara optimal, profesional, menguntungkan dan berkelanjutan tentunya mereka ini akan siap menghadapi era milenial,” ujarnya.
Tak kurang dari USD55,3 juta digelontorkan IFAD untuk Program YESS selama enam tahun program berjalan (2019-2025). Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menegaskan, regenerasi petani salah satu fokus Kementan bagi keberlanjutan pembangunan pertanian.
(Baca juga:Jaga Keseimbangan Sistem, Kementan Perkuat Regenerasi Petani)
“Indonesia harus menjalankan pertanian efektif, efisien dan transparan melalui pengembangan pertanian maju, mandiri dan modern yang dimotori oleh petani milenial. Sinergi dengan IFAD, Kementan berupaya meningkatkan regenerasi melalui pengembangan petani milenial,” katanya dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (24/9/2022).
Mentan Syahrul mengingatkan, pengelolaan pertanian harus dilakukan secara baik dan mengutamakan kepentingan rakyat. Terlebih di tengah situasi pandemi Covid-19, sektor pertanian terbukti mampu menopang basis ekonomi dari tingkat desa, kecamatan, kabupaten/kota hingga provinsi.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi mengatakan Program YESS berupaya mewujudkan regenerasi pertanian, meningkatnya kompetensi SDM pertanian di perdesaan, meningkatnya jumlah wirausaha muda di bidang pertanian.
Targetnya, katanya, pertanian akan menjadi lapangan kerja menarik, prospektif dan menguntungkan, dan dapat berdampak pada penurunan angka pengangguran serta terjadinya urbanisasi.
(Baca juga:Mulai Minim, Indonesia Perlu Pikirkan Kembali Regenerasi Petani)
“Program YESS sangat mendukung pengembangan SDM pertanian, dengan memberdayakan para pemuda tani untuk memanfaatkan sumberdaya alam pertanian di pedesaan, secara optimal, profesional, menguntungkan dan berkelanjutan tentunya mereka ini akan siap menghadapi era milenial,” ujarnya.
tulis komentar anda