ISIS Hendak Bunuh Paus Saat Kunjungi Albania

Rabu, 17 September 2014 - 12:17 WIB
ISIS Hendak Bunuh Paus Saat Kunjungi Albania
ISIS Hendak Bunuh Paus Saat Kunjungi Albania
A A A
VATIKAN - Pemimpin Vatikan, Paus Pransiskus (Francis) dijadikan target pembunuhan oleh militan ISIS saat berkunjung ke Albania, akhir pekan ini.

Peringatan itu disampaikan Duta Besar Irak untuk Takhta Suci Vatikan, Habeeb Al Sadr. Kepada surat kabar Italia, diplomat Irak itu mengatakan, ancaman pembunuhan dari ISIS terhadap Paus, kredibel.

Namun, pihak Vatikan tidak mempersiapkan pengamanan khusus terkait rencana kunjungan Paus ke negara negara itu pada hari Minggu nanti. (Baca: Paus Disebut Jadi Target ISIS, Vatikan Cuek)

Juru bicara Vatikan, Federico Lombardi, mengatakan bahwa bahwa Paus Francis akan menggunakan kendaraan beratap terbuka, yang juga dia gunakan di Lapangan Santo Petrus saat ia menyapa banyak orang banyak di negara miskin di Balkan.

Pejabat keamanan Vatikan minta semua pihak tenang.”Tidak ada ancaman spesifik atau risiko yang akan mengubah jadwal Paus atau pengatuan jadwal perjalalanannya,” lanjut dia, seperti dikutip Fox News, semalam (16/9/2014).

Sebelumnya, Al Sadr memperingatkan, bahwa Paus telah dijadikan target pembunuhan oleh militan ISIS, karena pernah berkomentar bahwa Paus menentang ISIS yang berbuat bengis kepada warga Kristen di Irak dan Suriah.

”Apa yang telah dinyatakan oleh Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) sudah jelas. Mereka ingin membunuh Paus. Ancaman terhadap Paus adalah kredibel," katanya kepada La Nazione, Selasa kemarin.

“Saya percaya mereka bisa mencoba untuk membunuhnya selama perjalanan ke luar negeri atau bahkan di Roma sekalipun. Ada anggota ISIS yang tak hanya warga Arab, tetapi ada warga Kanada, Amerika, Prancis, Inggris, juga Italia.”

Paus Francis berencana mengunjungi Albania untuk melihat kembali kelahiran komunitas Kristen yang pernah dimusnahkan selama rezim komunis. Saat ini pemerintah Albania ingin menampilkan kehidupan umat Katolik, Kristen Ortodosk dan Muslim bekerja sama untuk memerintah negara.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3217 seconds (0.1#10.140)