Sejak 1991, Freeport Setor ke Warga Lokal Rp1,51 Triliun per Tahun
Kamis, 06 Oktober 2022 - 09:15 WIB
JAKARTA - PT Freeport Indonesia (PTFI) menyatakan kontribusi Tambang Grasberg , di Tembagapura, Mimika, Papua ke masyarakat lokal sepanjang 1991 - 2021 sudah mencapai USD2 miliar atau setara Rp30 triliun.
Presiden Direktur PTFI Tony Wenas mengatakan kontribusi tersebut akan tetap berlanjut dengan hitungan USD100 juta atau Rp1,51 triliun setiap tahunnya hingga izin usaha pertambangan khusus (IUPK) berakhir pada 2041 mendatang.
"Kontribusi untuk masyarakat lokal itu dalam bentuk kesehatan, pendidikan, ekonomi kerakyatan, infrastruktur dan sebagainya ini kontribusi riil ya,” kata Tony selepas acara Orasi Ilmiah PTFI di Universitas Indonesia, Depok, Rabu (5/10/2022).
Lihat SINDOgrafis: Arab Saudi Temukan Tambang Emas dan Tembaga di Madinah
Tony mencontohkan, dua suku utama dari lima suku kerabat yang berdomisili di Kabupaten Mimika akan mendapat fasilitas kesehatan gratis untuk pengobatan ringan hingga operasi besar. Menurut dia, kebijakan itu sudah diberikan sejak 20 tahun lalu.
Dia menuturkan, PTFI juga sudah membayarkan dividen kepada BUMN Holding Industri Pertambangan MIND ID atau Mining Industry Indonesia mencapai Rp15 triliun untuk tahun 2022. Hanya saja, dia menegaskan, alokasi lebih lanjut pembagian dividen kepada pemerintah kabupaten dan provinsi yang masing-masing mendapat porsi 7 persen dan 3 persen menjadi kebijakan dari MIND ID. “Dividen kami sudah bayarkan dividen kami yang mengelola MIND ID,” tuturnya.
Seperti diketahui, kepemilikan saham mayoritas PTFI saat ini dimiliki oleh pemerintah Indonesia sebesar 51,2 persen yang sisanya digenggam FCX. Adapun saham milik pemerintah itu tertuang dari kepemilikan 26,24 persen PT Inalum dan 25 persen PT Indonesia Papua Metal dan Mineral (IPMM).
Lihat SINDOgrafis: Inilah 5 Negara Teratas Penghasil Emas Terbesar di Dunia
Sebelumnya, PTFI telah mengalokasikan investasi sosial hingga 2041 sebesar USD100 juta atau setara dengan Rp1,52 triliun, kurs Rp15.202 sebagai komitmen keberlanjutan perseroan. Adapun, investasi sosial PTFI sepanjang 1992 hingga 2021 telah menembus di angka USD1,9 miliar atau setara dengan Rp28,88 triliun.
Di sisi lain, PTFI mengalokasikan investasi tambahan mencapai USD18,6 miliar atau setara dengan Rp283,76 triliun terkait dengan pengembangan tambang dan hilirisasi tembaga milik perseroan untuk periode 2021 hingga 2041 mendatang.
Presiden Direktur PTFI Tony Wenas mengatakan kontribusi tersebut akan tetap berlanjut dengan hitungan USD100 juta atau Rp1,51 triliun setiap tahunnya hingga izin usaha pertambangan khusus (IUPK) berakhir pada 2041 mendatang.
"Kontribusi untuk masyarakat lokal itu dalam bentuk kesehatan, pendidikan, ekonomi kerakyatan, infrastruktur dan sebagainya ini kontribusi riil ya,” kata Tony selepas acara Orasi Ilmiah PTFI di Universitas Indonesia, Depok, Rabu (5/10/2022).
Lihat SINDOgrafis: Arab Saudi Temukan Tambang Emas dan Tembaga di Madinah
Tony mencontohkan, dua suku utama dari lima suku kerabat yang berdomisili di Kabupaten Mimika akan mendapat fasilitas kesehatan gratis untuk pengobatan ringan hingga operasi besar. Menurut dia, kebijakan itu sudah diberikan sejak 20 tahun lalu.
Dia menuturkan, PTFI juga sudah membayarkan dividen kepada BUMN Holding Industri Pertambangan MIND ID atau Mining Industry Indonesia mencapai Rp15 triliun untuk tahun 2022. Hanya saja, dia menegaskan, alokasi lebih lanjut pembagian dividen kepada pemerintah kabupaten dan provinsi yang masing-masing mendapat porsi 7 persen dan 3 persen menjadi kebijakan dari MIND ID. “Dividen kami sudah bayarkan dividen kami yang mengelola MIND ID,” tuturnya.
Seperti diketahui, kepemilikan saham mayoritas PTFI saat ini dimiliki oleh pemerintah Indonesia sebesar 51,2 persen yang sisanya digenggam FCX. Adapun saham milik pemerintah itu tertuang dari kepemilikan 26,24 persen PT Inalum dan 25 persen PT Indonesia Papua Metal dan Mineral (IPMM).
Lihat SINDOgrafis: Inilah 5 Negara Teratas Penghasil Emas Terbesar di Dunia
Sebelumnya, PTFI telah mengalokasikan investasi sosial hingga 2041 sebesar USD100 juta atau setara dengan Rp1,52 triliun, kurs Rp15.202 sebagai komitmen keberlanjutan perseroan. Adapun, investasi sosial PTFI sepanjang 1992 hingga 2021 telah menembus di angka USD1,9 miliar atau setara dengan Rp28,88 triliun.
Di sisi lain, PTFI mengalokasikan investasi tambahan mencapai USD18,6 miliar atau setara dengan Rp283,76 triliun terkait dengan pengembangan tambang dan hilirisasi tembaga milik perseroan untuk periode 2021 hingga 2041 mendatang.
(nng)
tulis komentar anda