Manulife Perkuat Tenaga Pemasar Tingkatkan Penetrasi Proteksi
Senin, 10 Oktober 2022 - 18:48 WIB
Kebutuhan agen memang sangat diperlukan, apalagi penetrasi asuransi di Indonesia baru 4% dari populasi penduduk. Padahal, jumlah agen asuransi masih minim.
Sementara itu, Business Director Manulife Surabaya Felicia Hadiwibowo mengakui, potensi asuransi di Indonesia masih besar. Hal itu menjadi peluang bagi para agen asuransi. Dia memiliki 225 agen yang tersebar di sejumlah kota seperti Surabaya, Malang, Blitar, Semarang, Jember, Denpasar, Papua, dan Jakarta. Dengan perkembangan teknologi digital, ia bisa merekrut banyak agen di berbagai kota secara daring.
“Manulife menyediakan teknologi digital tools yang memudahkan para agen bekerja di mana saja. Selain itu, adanya perubahan sistem kompensasi juga menarik bagi para agen,” tutur Felicia. Pelatihan juga bisa diakses secara online. Ia berharap tahun depan, jumlah agen bisa melampaui 500 orang.
Pada kesempatan terpisah, Business Director Manulife asal Jakarta, Angellia SP menilai pasar asuransi prospektif. Data terbaru OJK menunjukkan pada 2019, Indeks Inklusi Keuangan 76,19%. Angka itu jauh dibandingkan Singapura sebesar 98%, Malaysia 85%, dan Thailand 82%. Selain itu, kemudahan klaim yang dilakukan oleh Manulife menjadi daya tarik bagi agen yang ingin bergabung.
Sementara itu, Business Director Manulife asal Surabaya, Yusuf Gunawan mengatakan, produktivitas meningkat tiga kali lipat selama pandemi Covid-19 dibandingkan sebelum pandemi. "Selama WFH (work from home), kami tak henti-hentinya memberikan layanan dari rumah, termasuk closing," ujarnya.
Yusuf mengungkapkan, pada 2020, jumlah man power yang dimilikinya sebanyak 250 orang, kemudian meningkat dua kali lipat menjadi 500 orang pada 2021, kini mencapai 700 orang dengan 70% di antaranya dari tenaga muda. Hingga akhir tahun 2022, Yusuf menargetkan jumlah anggota agen mencapai 1.000 orang.
Dengan berkantor pusat di Surabaya, agen tersebut mempunyai jaringan yang tersebar di enam kota meliputi Jakarta, Medan, Tangerang, Pontianak, Makassar, dan Lampung.
Sementara itu, Business Director Manulife Surabaya Felicia Hadiwibowo mengakui, potensi asuransi di Indonesia masih besar. Hal itu menjadi peluang bagi para agen asuransi. Dia memiliki 225 agen yang tersebar di sejumlah kota seperti Surabaya, Malang, Blitar, Semarang, Jember, Denpasar, Papua, dan Jakarta. Dengan perkembangan teknologi digital, ia bisa merekrut banyak agen di berbagai kota secara daring.
“Manulife menyediakan teknologi digital tools yang memudahkan para agen bekerja di mana saja. Selain itu, adanya perubahan sistem kompensasi juga menarik bagi para agen,” tutur Felicia. Pelatihan juga bisa diakses secara online. Ia berharap tahun depan, jumlah agen bisa melampaui 500 orang.
Pada kesempatan terpisah, Business Director Manulife asal Jakarta, Angellia SP menilai pasar asuransi prospektif. Data terbaru OJK menunjukkan pada 2019, Indeks Inklusi Keuangan 76,19%. Angka itu jauh dibandingkan Singapura sebesar 98%, Malaysia 85%, dan Thailand 82%. Selain itu, kemudahan klaim yang dilakukan oleh Manulife menjadi daya tarik bagi agen yang ingin bergabung.
Sementara itu, Business Director Manulife asal Surabaya, Yusuf Gunawan mengatakan, produktivitas meningkat tiga kali lipat selama pandemi Covid-19 dibandingkan sebelum pandemi. "Selama WFH (work from home), kami tak henti-hentinya memberikan layanan dari rumah, termasuk closing," ujarnya.
Yusuf mengungkapkan, pada 2020, jumlah man power yang dimilikinya sebanyak 250 orang, kemudian meningkat dua kali lipat menjadi 500 orang pada 2021, kini mencapai 700 orang dengan 70% di antaranya dari tenaga muda. Hingga akhir tahun 2022, Yusuf menargetkan jumlah anggota agen mencapai 1.000 orang.
Dengan berkantor pusat di Surabaya, agen tersebut mempunyai jaringan yang tersebar di enam kota meliputi Jakarta, Medan, Tangerang, Pontianak, Makassar, dan Lampung.
(fai)
Lihat Juga :
tulis komentar anda