Dibayangi Sentimen Wall Street dan Aksi Jual, IHSG Hari Ini Diprediksi Turun ke 8.856
Kamis, 13 Oktober 2022 - 08:29 WIB
JAKARTA - Wall Street hingga tekanan jual di bursa Indonesia akan menjadi bayang-bayang pelemahan indeks harga saham gabungan ( IHSG ) hari ini, Kamis (13/10/2022). IHSG diprediksi akan bergerak di rentang 6.856-6.976.
Edwin Sebayang, penasihat Asosiasi Analis Efek Indonesia (AAEI) sekaligus analis MNC Sekuritas, mengatakan IHSG bakal terpengaruh oleh indeks Dow Jones dan Nasdaq yang kembali turun setelah hasil rapat The Fed.
"Hasil meeting The Fed yang mengindikasikan akan tetap melanjutkan kebijakan suku bunga tinggi dan kejatuhan Indeks DJIA berpotensi menjadi sentimen negatif bagi perdagangan Kamis ini," jelas Edwin dalam risetnya, Kamis (13/10/2022).
Tekanan jual di bursa Indonesia berpotensi masih tetap terjadi menyusul jatuhnya harga beberapa komoditas, seperti minyak turun dihari ketiga sebesar 1,69%. Ditambah lagi kembali menguatnya USD indeks berpotensi menjadi sentimen negatif bagi perdagangan hari ini.
Di lain pihak sentimen positif diharapkan datang dari saham berbasis batu bara, nikel, dan timah menyusul naiknya harga-harga komoditas tersebut.
Edwin menyebut beberapa saham yang dapat menjadi pertimbangan investor, di antaranya:
PTBA: Rp4.050 - Rp4.470
Edwin Sebayang, penasihat Asosiasi Analis Efek Indonesia (AAEI) sekaligus analis MNC Sekuritas, mengatakan IHSG bakal terpengaruh oleh indeks Dow Jones dan Nasdaq yang kembali turun setelah hasil rapat The Fed.
"Hasil meeting The Fed yang mengindikasikan akan tetap melanjutkan kebijakan suku bunga tinggi dan kejatuhan Indeks DJIA berpotensi menjadi sentimen negatif bagi perdagangan Kamis ini," jelas Edwin dalam risetnya, Kamis (13/10/2022).
Tekanan jual di bursa Indonesia berpotensi masih tetap terjadi menyusul jatuhnya harga beberapa komoditas, seperti minyak turun dihari ketiga sebesar 1,69%. Ditambah lagi kembali menguatnya USD indeks berpotensi menjadi sentimen negatif bagi perdagangan hari ini.
Di lain pihak sentimen positif diharapkan datang dari saham berbasis batu bara, nikel, dan timah menyusul naiknya harga-harga komoditas tersebut.
Edwin menyebut beberapa saham yang dapat menjadi pertimbangan investor, di antaranya:
PTBA: Rp4.050 - Rp4.470
tulis komentar anda