RI Mau jadi Negara Berpendapatan Tinggi di 2045, Luhut Beberkan 5 Jurusnya
Senin, 17 Oktober 2022 - 12:52 WIB
JAKARTA - Visi Indonesia untuk menjadi negara berpendapatan tinggi pada tahun 2045 mendatang harus dikawal dengan strategi yang jitu.
Menteri (Menko) Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meyakini, produk domestik bruto (PDB) Indonesia bisa menyentuh USD3 triliun dan PDB per kapita bisa mencapai USD10.000 pada 2030.
"Ini adalah visi Indonesia 2045 yang merupakan tujuan yang ingin kita capai. Hari ini kami berada pada income per kapita USD4.200,” terang Luhut pada acara SEO International Conference secara daring, Senin (17/10/2022).
Dalam paparannya, Luhut menjelaskan cara untuk mencapai target tersebut. Pertama adalah harus bisa mengendalikan pandemi dan memulihkan ekonomi di tengah berbagai tantangan global.
"Tidak ada yang bisa menduga atau memprediksi keadaan ekonomi dalam waktu yang lebih dari tiga bulan dari saat ini," tukasnya.
Kedua, mentransformasi ekonomi dari berbasis komoditas menjadi berbasis industri. Ketiga, meningkatkan efisiensi melalui digitalisasi.
Selanjutnya adalah meningkatan ketahanan ekonomi melalui peningkatan dana desa. Jurus terakhir, memitigasi dampak perubahan iklim melalui dekarbonisasi dan transisi energi. "Hal ini dukung dengan BUMN yang berdaya saing dan berkontribusi besar dalam perekonomian," pungkasnya.
Sebagai informasi, pemerintah telah menargetkan penurunan emisi karbon sebesar 23% pada 2025 dan 31,89% pada 2030, serta target nol emisi karbon atau Net Zero Emission (NZE) pada 2060 atau lebih cepat.
Sejurus dengan target tersebut, perdagangan karbon termasuk pajak karbon akan diterapkan mulai tahun 2025 mendatang.
Menteri (Menko) Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meyakini, produk domestik bruto (PDB) Indonesia bisa menyentuh USD3 triliun dan PDB per kapita bisa mencapai USD10.000 pada 2030.
"Ini adalah visi Indonesia 2045 yang merupakan tujuan yang ingin kita capai. Hari ini kami berada pada income per kapita USD4.200,” terang Luhut pada acara SEO International Conference secara daring, Senin (17/10/2022).
Dalam paparannya, Luhut menjelaskan cara untuk mencapai target tersebut. Pertama adalah harus bisa mengendalikan pandemi dan memulihkan ekonomi di tengah berbagai tantangan global.
"Tidak ada yang bisa menduga atau memprediksi keadaan ekonomi dalam waktu yang lebih dari tiga bulan dari saat ini," tukasnya.
Kedua, mentransformasi ekonomi dari berbasis komoditas menjadi berbasis industri. Ketiga, meningkatkan efisiensi melalui digitalisasi.
Selanjutnya adalah meningkatan ketahanan ekonomi melalui peningkatan dana desa. Jurus terakhir, memitigasi dampak perubahan iklim melalui dekarbonisasi dan transisi energi. "Hal ini dukung dengan BUMN yang berdaya saing dan berkontribusi besar dalam perekonomian," pungkasnya.
Sebagai informasi, pemerintah telah menargetkan penurunan emisi karbon sebesar 23% pada 2025 dan 31,89% pada 2030, serta target nol emisi karbon atau Net Zero Emission (NZE) pada 2060 atau lebih cepat.
Sejurus dengan target tersebut, perdagangan karbon termasuk pajak karbon akan diterapkan mulai tahun 2025 mendatang.
(ind)
tulis komentar anda