Luhut Sebut Ketidakpastian Ekonomi Global Dibayangi Perang Nuklir

Senin, 17 Oktober 2022 - 12:36 WIB
loading...
Luhut Sebut Ketidakpastian...
Luhut B. Pandjaitan mengungkap potensi perang nuklir di tengah ketidakpastian ekonomi global. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memberikan peringatan bahwa dunia masih dibayang-bayangi oleh potensi perang nuklir. Luhut mengatakan, ketidakpastian ekonomi global membuat situasi geopolitik menjadi sulit dan memanas sehingga berpotensi mendorong ke arah situasi terburuk.



"Ketidakpastian ekonomi dunia yang masih terbayangi dengan kemungkinan menujunya situasi terburuk, perang nuklir," kata Luhut dalam sambutannya pada Pembukaan SOE International Conference dan Peluncuran Indonesia Water Fund (IWF) yang disiarkan melalui YouTube Kementerian BUMN RI, Senin (17/10/2022).

Dia menyampaikan bahwa beberapa sumber terbuka telah menyampaikan potensi terburuk tersebut, sehingga ia menegaskan Indonesia tidak akan berdiam diri dalam menghadapi potensi krisis.

“Kami juga melihat ini sebagai masalah yang serius,” tegasnya.

Luhut menerangkan bahwa perang di Ukraina telah mendorong harga komoditas semakin tinggi sehingga tidak akan ada seorang pun yang bisa memprediksi kondisi ekonomi ke depan.

"Tidak ada yang bisa menduga atau memprediksi keadaan ekonomi dalam waktu yang lebih dari tiga bulan saat ini," terang Luhut.

Meskipun demikian, menurutnya saat ini kondisi ekonomi Indonesia masih berada dalam kondisi yang dapat terkendali. Namun ia mengimbau kepada semua pihak untuk tetap waspada menghadapi kondisi global.



"Jadi kita beruntung bahwa sampai hari ini ekonomi kita masih cukup terkendali baik, inflasi baik, dan segala macam, tetapi kita tidak boleh jumawa terhadap ini," pungkasnya.

(uka)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1955 seconds (0.1#10.140)