Produk UMKM Harus Berorientasi Ekspor
Kamis, 27 Oktober 2022 - 14:50 WIB
BANYUMAS - Produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) harus berorientasi ekspor , dengan demikian terpacu untuk terus meningkatkan kualitas produksinya. Hal ini disampaikan Anggota Komisi VI DPR RI, Siti Mukaromah, dalam kegiatan Sosialisasi Kebijakan Perdagangan Luar Negeri yang berlangsung Senin (24/9).
"UMKM adalah salah satu penyangga ekonomi nasional. Bahkan UMKM lah yang paling tangguh menghadapi pandemi kemarin, disaat banyak pengusaha besar bertumbangan dan gulung tikar, UMKM justru mampu bertahan," papar Erma.
Politisi Partai Kebangkitan Bangsa ini menekankan, pentingnya dalam menjaga kualitas produk dan perlunya langkah transformasi digital untuk bisa meningkatkan kinerja menuju UMKM naik kelas .
"Terus lakukan ekspansi pasar internasional atau ekspor produk UMKM," ujar dia.
Erma juga menceritakan, bahwa baru beberapa hari lalu melakukan supervisi UMKM dampingannya di Kawunganten-Cilacap. Disana pengrajin berbagai produk dari bahan eceng gondok, dibuat tikar, tempat tisu, keranjang sampah, tatakan piring, tas, dll.
"Dua tahun lalu mereka baru memulai usahanya, saat ini omzetnya sudah bisa mencapai 25 sampai dengan 30 juta per-bulan," tambahnya.
Hadir dan memberikan sambutan, Sekretaris Direktorat Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan, Asep Asmara serta menghadirkan dua narasumber lain, Retno Wulandari (Kabag Perdagangan Luar Negeri Dinas Perdagangan Kabupaten Banyumas), dan Alfalisyado (Akademisi).
Asep Asmara mengingatkan, kepada peserta yang hadir bahwa untuk menembus pasar global, diperlukan berbagai instrumen yang harus dipenuhi.
“Terpenting adalah dokumen administrasi harus dilengkapi. Kementerian Perdagangan telah mengeluarkan regulasi bagi para eksportir, serta melakukan agreement perdagangan dengan berbagai negara di belahan dunia,” kata dia menambahkan bahwa salah satunya adalah bertujuan agar produk Indonesia dapat semakin bisa menembus pasar global.
"UMKM adalah salah satu penyangga ekonomi nasional. Bahkan UMKM lah yang paling tangguh menghadapi pandemi kemarin, disaat banyak pengusaha besar bertumbangan dan gulung tikar, UMKM justru mampu bertahan," papar Erma.
Politisi Partai Kebangkitan Bangsa ini menekankan, pentingnya dalam menjaga kualitas produk dan perlunya langkah transformasi digital untuk bisa meningkatkan kinerja menuju UMKM naik kelas .
"Terus lakukan ekspansi pasar internasional atau ekspor produk UMKM," ujar dia.
Erma juga menceritakan, bahwa baru beberapa hari lalu melakukan supervisi UMKM dampingannya di Kawunganten-Cilacap. Disana pengrajin berbagai produk dari bahan eceng gondok, dibuat tikar, tempat tisu, keranjang sampah, tatakan piring, tas, dll.
"Dua tahun lalu mereka baru memulai usahanya, saat ini omzetnya sudah bisa mencapai 25 sampai dengan 30 juta per-bulan," tambahnya.
Hadir dan memberikan sambutan, Sekretaris Direktorat Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan, Asep Asmara serta menghadirkan dua narasumber lain, Retno Wulandari (Kabag Perdagangan Luar Negeri Dinas Perdagangan Kabupaten Banyumas), dan Alfalisyado (Akademisi).
Asep Asmara mengingatkan, kepada peserta yang hadir bahwa untuk menembus pasar global, diperlukan berbagai instrumen yang harus dipenuhi.
“Terpenting adalah dokumen administrasi harus dilengkapi. Kementerian Perdagangan telah mengeluarkan regulasi bagi para eksportir, serta melakukan agreement perdagangan dengan berbagai negara di belahan dunia,” kata dia menambahkan bahwa salah satunya adalah bertujuan agar produk Indonesia dapat semakin bisa menembus pasar global.
(akr)
tulis komentar anda