Hari Sumpah Pemuda, Ganjar Angkat Derajat Anak-anak Tidak Mampu
Jum'at, 28 Oktober 2022 - 13:35 WIB
WONOSOBO - Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo bertepatan Hari Sumpah Pemuda bercerita kerberhasilannya mengangkat derajat anak-anak tidak mampu melalui program SMKN Jateng. Ia bercerita, program yang diinisiasinya itu telah berhasil memberikan akses belajar secara gratis kepada anak-anak warga tidak mampu di Jateng salah satunya Fajar Jaka Surya.
Fajar merupakan warga asal Kabupaten Pemalang yang kesulitan ekonomi karena sang ibu hanya seorang buruh berpenghasilan Rp 23 ribu per minggu, dengan tanggungan 4 anak. Ganjar mengatakan, Fajar yang baru lulus SMP tidak berani bermimpi melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya karena melihat kondisi sang ibu. Namun, kata Ganjar, semua berubah ketika Fajar mengetahui program gratis SMKN Jateng.
"SMK Negeri Jateng boarding school yang semua biayanya gratis. Biaya hidup ditanggung pemerintah, seragam, sepatu, sekolah, semuanya sampai makan. Akhirnya dia mendaftarkan dan diterima," kata Ganjar saat menjadi inspektur upacara peringatan hari Sumpah Pemuda di Alun-alun Wonosobo, Kabupaten Wonosobo, Jateng, Jumat (28/10/2022).
Ganjar pun memamerkan program SMKN Jateng yang digratiskan untuk siswa tidak mampu. Singkat cerita, Ganjar yang mengenakan baju adat Aceh ini menjelaskan, Fajar lulus pada 2019 yang lalu. Setelah lulus, kata Ganjar, Fajar berhasil bekerja di salah satu perusahaan tambang terkemuka di Indonesia.
"Setelah diwisuda bulan Juni kemarin, dia resmi bekerja di perusahan tambang batu bara terbesar ke dua di Indonesia. Anak ini bangga pada keluarganya," kata Ganjar.
Dari kisah itu, Ganjar menjelaskan, program SMKN Jateng adalah upaya Pemprov Jateng untuk memberikan ruang pendidikan kepada siswa kurang mampu. Ganjar mengatakan, sampai saat ini program tersebut melahirkan pemuda-pemuda terbaik. "Negara terlibat, kita membiayai, gratis, sehingga sekarang tidak ada lagi orang yang mengatakan kami tidak mampu dan kami tidak bisa," kata Ganjar.
Menurut Ganjar, seluruh pihak harus terlibat agar semua siswa dan pemuda-pemuda bangsa mendapatkan pendidikan yang tinggi dan layak. Ganjar mengatakan, pendidikan mampu mengubah pendidikan dan kondisi ekonomi masyarakat.
Fajar merupakan warga asal Kabupaten Pemalang yang kesulitan ekonomi karena sang ibu hanya seorang buruh berpenghasilan Rp 23 ribu per minggu, dengan tanggungan 4 anak. Ganjar mengatakan, Fajar yang baru lulus SMP tidak berani bermimpi melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya karena melihat kondisi sang ibu. Namun, kata Ganjar, semua berubah ketika Fajar mengetahui program gratis SMKN Jateng.
"SMK Negeri Jateng boarding school yang semua biayanya gratis. Biaya hidup ditanggung pemerintah, seragam, sepatu, sekolah, semuanya sampai makan. Akhirnya dia mendaftarkan dan diterima," kata Ganjar saat menjadi inspektur upacara peringatan hari Sumpah Pemuda di Alun-alun Wonosobo, Kabupaten Wonosobo, Jateng, Jumat (28/10/2022).
Ganjar pun memamerkan program SMKN Jateng yang digratiskan untuk siswa tidak mampu. Singkat cerita, Ganjar yang mengenakan baju adat Aceh ini menjelaskan, Fajar lulus pada 2019 yang lalu. Setelah lulus, kata Ganjar, Fajar berhasil bekerja di salah satu perusahaan tambang terkemuka di Indonesia.
"Setelah diwisuda bulan Juni kemarin, dia resmi bekerja di perusahan tambang batu bara terbesar ke dua di Indonesia. Anak ini bangga pada keluarganya," kata Ganjar.
Dari kisah itu, Ganjar menjelaskan, program SMKN Jateng adalah upaya Pemprov Jateng untuk memberikan ruang pendidikan kepada siswa kurang mampu. Ganjar mengatakan, sampai saat ini program tersebut melahirkan pemuda-pemuda terbaik. "Negara terlibat, kita membiayai, gratis, sehingga sekarang tidak ada lagi orang yang mengatakan kami tidak mampu dan kami tidak bisa," kata Ganjar.
Menurut Ganjar, seluruh pihak harus terlibat agar semua siswa dan pemuda-pemuda bangsa mendapatkan pendidikan yang tinggi dan layak. Ganjar mengatakan, pendidikan mampu mengubah pendidikan dan kondisi ekonomi masyarakat.
tulis komentar anda