Mulia Sekali! Begini Definisi Bahagia ala Sri Mulyani
Minggu, 30 Oktober 2022 - 15:45 WIB
JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan bahwa bahagia itu sederhana. Bagi dirinya, bahagia adalah bila penduduk Indonesia menjadi manusia yang berkualitas.
Baca juga: Sri Mulyani: Anggaran Terbesar Bukan Infrastruktur tapi Pendidikan
Untuk itu, investasi di bidang sumber daya manusia selalu menjadi bagian terbesar dalam keuangan negara, yaitu 20% dari APBN. Selain itu, Sri juga merasa bahagia jika masyarakat menikmati fasilitas infrastruktur yang dibangun dari dana APBN.
"Bahagia adalah bila masyarakat menikmati hasil pembangunan infrastruktur yang merata di seluruh Indonesia. Bisa dibayangkan jika saat pandemi Covid-19 lalu infrastruktur terutama jalan tol belum terbangun? Mobilitas akan lumpuh karena banyak masyarakat belum berani menggunakan kendaraan umum," jelas Sri Mulyani dikutip dari akun Instagramnya, Minggu (30/10/2022).
Selain itu, menurut Sri, bahagia adalah jika "Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia" dapat terwujud dan untuk itu dibutuhkan keuangan negara yang sehat. Satu lagi, bahagia jika pikiran dan hati tak dibebani hal-hal yang negatif.
"Terakhir, bahagia jika hati kita bersih. Jangan ruwet karena hati yang ruwet pasti tidak bahagia. Yang suka hoax, iri, dan dengki, pasti hatinya tidak bahagia," ungkap Sri.
Baca juga: Sri Mulyani: Anggaran Terbesar Bukan Infrastruktur tapi Pendidikan
Untuk itu, investasi di bidang sumber daya manusia selalu menjadi bagian terbesar dalam keuangan negara, yaitu 20% dari APBN. Selain itu, Sri juga merasa bahagia jika masyarakat menikmati fasilitas infrastruktur yang dibangun dari dana APBN.
"Bahagia adalah bila masyarakat menikmati hasil pembangunan infrastruktur yang merata di seluruh Indonesia. Bisa dibayangkan jika saat pandemi Covid-19 lalu infrastruktur terutama jalan tol belum terbangun? Mobilitas akan lumpuh karena banyak masyarakat belum berani menggunakan kendaraan umum," jelas Sri Mulyani dikutip dari akun Instagramnya, Minggu (30/10/2022).
Selain itu, menurut Sri, bahagia adalah jika "Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia" dapat terwujud dan untuk itu dibutuhkan keuangan negara yang sehat. Satu lagi, bahagia jika pikiran dan hati tak dibebani hal-hal yang negatif.
"Terakhir, bahagia jika hati kita bersih. Jangan ruwet karena hati yang ruwet pasti tidak bahagia. Yang suka hoax, iri, dan dengki, pasti hatinya tidak bahagia," ungkap Sri.
(uka)
tulis komentar anda