Kementan Jelaskan Penggunaan MOL Terasi, Alternatif Penyubur Tanah
Senin, 31 Oktober 2022 - 18:15 WIB
JAKARTA - Sudah bukan rahasia umum lagi bahwa terasi dapat digunakan sebagai bahan pelengkap pembuatan Mikroorganisme Lokal (MOL). Penggunaan terasi dapat menjadi bahan tambahan dalam pembuatan MOL yang dipercaya menambahkan keanekaragaman mikroorganisme yang ada didalam pupuk organik cair. Oleh sebab itu, Kementerian Pertanian ( Kementan ) mendorong penggunaan MOL terasi sebagai alternatif pupuk organik cair untuk menyuburkan tanah.
Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan Kuntoro Boga Andri mengatakan, MOL terasi telah digunakan di berbagai daerah oleh petani komoditas tanaman pangan dan hortikultura dan hasilnya memuaskan.
“MOL terasi sebagai bahan pupuk organik cair telah digunakan oleh banyak petani di Bali, Wonosobo, Sukoharjo, Solo raya, dan daerah lainnya, dan hasilnya memuaskan,” kata Kuntoro di Kantor Pusat Kementan, menjawab pertanyaan beberap media di Jakarta, Senin (31/10/22).
MOL Terasi merupakan larutan hasil fermentasi dari berbagai sumber alami yang mengandung unsur hara makro (Nitrogen, Phospat, dan Kalium), unsur hara mikro (Kalsium, Magnesium, Besi, Mangan, Seng), Zat Pengatur Tumbuh (Auksin, Giberellin, dan Sitokinin), bakteri perombak bahan organik, perangsang pertumbuhan dan agen pengendali hama/penyakit tanaman.
MOL dapat digunakan sebagai pupuk organik cair, dekomposer, sekaligus pestisida nabati. Karena bahan-bahan pembuatannya yang berasal dari bahan-bahal alami, MOL Terasi dapat menjadi alternatif dari pupuk dan pestisida kimiawi sintetis yang lebih ramah lingkungan.
Komponen utama dalam MOL terasi terdiri atas mikroorganisme, karbohidrat, dan glukosa. Mikroorganisme dalam MOL berfungsi sebagai penyubur tanah atau bahan untuk mempercepat kompos, Karbohidrat berfungsi sebagai sumber nutrisi bagi mikroorganisme, sementara Glukosa berfungsi sebagai energi bagi mikoorganisme.
Terasi merupakan salah satu sumber mikroorganisme MOL yang mudah untuk didapatkan di warung-warung. Beberapa jenis mikroorganisme yang ada dalam MOL adalah jenis mikroorganisme dalam MOL berupa Saccharomyces sp., Pseudomonas sp., Lactobacillus sp., Azospirillum sp., Azotobacter sp., Bacillus sp., Aeromonas sp., Aspergillus sp., mikroba pelarut fosfat, dan mikroba selulolisis.
Untuk komponen Karbohidrat dapat diperoleh dari air cucian beras, buah atau sayur busuk, bongol pisang, serta sampah pertanian dan rumah tangga lainnya. Sementara itu komponen glukokosa dapat diperoleh dari cairan gula merah ataupun gula pasir dan air kelapa.
Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan Kuntoro Boga Andri mengatakan, MOL terasi telah digunakan di berbagai daerah oleh petani komoditas tanaman pangan dan hortikultura dan hasilnya memuaskan.
“MOL terasi sebagai bahan pupuk organik cair telah digunakan oleh banyak petani di Bali, Wonosobo, Sukoharjo, Solo raya, dan daerah lainnya, dan hasilnya memuaskan,” kata Kuntoro di Kantor Pusat Kementan, menjawab pertanyaan beberap media di Jakarta, Senin (31/10/22).
MOL Terasi merupakan larutan hasil fermentasi dari berbagai sumber alami yang mengandung unsur hara makro (Nitrogen, Phospat, dan Kalium), unsur hara mikro (Kalsium, Magnesium, Besi, Mangan, Seng), Zat Pengatur Tumbuh (Auksin, Giberellin, dan Sitokinin), bakteri perombak bahan organik, perangsang pertumbuhan dan agen pengendali hama/penyakit tanaman.
MOL dapat digunakan sebagai pupuk organik cair, dekomposer, sekaligus pestisida nabati. Karena bahan-bahan pembuatannya yang berasal dari bahan-bahal alami, MOL Terasi dapat menjadi alternatif dari pupuk dan pestisida kimiawi sintetis yang lebih ramah lingkungan.
Komponen utama dalam MOL terasi terdiri atas mikroorganisme, karbohidrat, dan glukosa. Mikroorganisme dalam MOL berfungsi sebagai penyubur tanah atau bahan untuk mempercepat kompos, Karbohidrat berfungsi sebagai sumber nutrisi bagi mikroorganisme, sementara Glukosa berfungsi sebagai energi bagi mikoorganisme.
Terasi merupakan salah satu sumber mikroorganisme MOL yang mudah untuk didapatkan di warung-warung. Beberapa jenis mikroorganisme yang ada dalam MOL adalah jenis mikroorganisme dalam MOL berupa Saccharomyces sp., Pseudomonas sp., Lactobacillus sp., Azospirillum sp., Azotobacter sp., Bacillus sp., Aeromonas sp., Aspergillus sp., mikroba pelarut fosfat, dan mikroba selulolisis.
Untuk komponen Karbohidrat dapat diperoleh dari air cucian beras, buah atau sayur busuk, bongol pisang, serta sampah pertanian dan rumah tangga lainnya. Sementara itu komponen glukokosa dapat diperoleh dari cairan gula merah ataupun gula pasir dan air kelapa.
tulis komentar anda