Perusahaan China Ditendang Keluar dari Penambangan Lithium di Kanada
Kamis, 10 November 2022 - 21:52 WIB
VANCOUVER - Setelah membatasi partisipasi asing dalam memasok 'mineral penting' yang digunakan dalam pembuatan baterai dan perangkat berteknologi tinggi. Pemerintah Kanada telah memerintahkan tiga perusahaan China untuk mendivestasikan kepemilikan penambangan lithium mereka di negara itu.
Perintah yang dikeluarkan pada hari Rabu, waktu setempat muncul di tengah meningkatnya ketegangan antara Barat dan China tentang siapa yang akan mengendalikan pasokan mineral seperti lithium, tanah jarang, kadmium, dan bahan lain yang digunakan dalam pembuatan sel surya, turbin angin, ponsel, mobil listrik, dan teknologi baru lainnya.
Saat Partai Komunis yang berkuasa mempromosikan pertumbuhan energi terbarukan, kendaraan listrik, dan industri teknologi lainnya, penambang China berlomba-lomba berinvestasi dalam manufaktur di Afrika, Amerika Latin, Kanada, dan tempat-tempat lain.
Menteri Inovasi, Francois-Philippe Champagne mengumumkan pembatasan minggu ini terhadap kemampuan perusahaan asing untuk memproduksi mineral penting. Ia memperingatkan, setiap investasi hanya akan diterima bila memenuhi beberapa syarat.
Menyusul perang Rusia Ukraina yang mengganggu pasar minyak dan gas dunia, dan konflik dengan China, yang menghasilkan sebagian besar tanah jarang dunia, pemerintah Barat menginginkan rantai pasokan industri yang dikendalikan oleh sekutunya.
Pengadilan mengamanatkan bahwa Sinomine (Hong Kong) Rare Metals Resources harus menjual sahamnya di Power Metals Corp., sebuah perusahaan yang berbasis di Vancouver dengan kepentingan eksplorasi tantalum, lithium, dan cesium di Ontario utara.
Chengze Lithium International Ltd. harus menjual sahamnya di Lithium Chile Inc., sebuah bisnis yang berbasis di Calgary dengan menggarap lithium di Chili. Ultra Lithium Inc., yang berbasis di Vancouver, yang memiliki tambang lithium dan emas di Kanada dan Argentina, diperintahkan untuk menjual saham Zangge Mining Investment.
Perintah yang dikeluarkan pada hari Rabu, waktu setempat muncul di tengah meningkatnya ketegangan antara Barat dan China tentang siapa yang akan mengendalikan pasokan mineral seperti lithium, tanah jarang, kadmium, dan bahan lain yang digunakan dalam pembuatan sel surya, turbin angin, ponsel, mobil listrik, dan teknologi baru lainnya.
Saat Partai Komunis yang berkuasa mempromosikan pertumbuhan energi terbarukan, kendaraan listrik, dan industri teknologi lainnya, penambang China berlomba-lomba berinvestasi dalam manufaktur di Afrika, Amerika Latin, Kanada, dan tempat-tempat lain.
Menteri Inovasi, Francois-Philippe Champagne mengumumkan pembatasan minggu ini terhadap kemampuan perusahaan asing untuk memproduksi mineral penting. Ia memperingatkan, setiap investasi hanya akan diterima bila memenuhi beberapa syarat.
Menyusul perang Rusia Ukraina yang mengganggu pasar minyak dan gas dunia, dan konflik dengan China, yang menghasilkan sebagian besar tanah jarang dunia, pemerintah Barat menginginkan rantai pasokan industri yang dikendalikan oleh sekutunya.
Pengadilan mengamanatkan bahwa Sinomine (Hong Kong) Rare Metals Resources harus menjual sahamnya di Power Metals Corp., sebuah perusahaan yang berbasis di Vancouver dengan kepentingan eksplorasi tantalum, lithium, dan cesium di Ontario utara.
Chengze Lithium International Ltd. harus menjual sahamnya di Lithium Chile Inc., sebuah bisnis yang berbasis di Calgary dengan menggarap lithium di Chili. Ultra Lithium Inc., yang berbasis di Vancouver, yang memiliki tambang lithium dan emas di Kanada dan Argentina, diperintahkan untuk menjual saham Zangge Mining Investment.
tulis komentar anda