Optimalkan B20 Forum, Pengusaha PEA-RI Teken 16 Perjanjian
Sabtu, 12 November 2022 - 18:50 WIB
JAKARTA - Perhelatan akbar Presidensi G20 Indonesia dimanfaatkan oleh pengusaha dari Persatuan Emirat Arab ( PEA ) dan Indonesia untuk melakukan kerja sama bisnis. Tercatat 16 perjanjian bisnis ditandatangani dalam kegiatan Indonesia-UAE Investment Forum yang diprakarsai oleh Kementerian Ekonomi PEA bekerja sama dengan B20 Kadin Indonesia.
Dubes RI untuk PEA Husin Bagis menyampaikan bahwa pihaknya menyambut baik penandatanganan perjanjian yang dilakukan oleh pengusaha kedua negara. “Jadi saat ini hubungan Indonesia-PEA sedang mesra-mesranya. Hari ini 16 perjanjian bisnis ditandatangani oleh perusahaan-perusahaan besar seperti ADNOC, Abu Dhabi Holding, Etihad, Borouge, Emirates Global Alumunium, G42, Barq EV, Burjeel dan Alserkal. Selain itu juga beberapa di sektor pertahanan seperti GAL, AMMROC, Lahab dan Sanad,” ujarnya seusai memberikan Welcoming Speech di kegiatan Indonesia-UAE Investment Forum, di Museum Pasifika, Nusa Dua, Bali, Sabtu (12/11/2022).
Kerja sama yang dilakukan oleh pengusaha kedua negara tersebut meliputi berbagai sektor di antaranya sektor petrokimia, penerbangan, polymer, produksi alumunium, produksi motor dan sepeda listrik, kesehatan, waste management, pembiayaan, dan pendidikan. Husin menambahkan bahwa perdagangan kedua negara terus menunjukkan peningkatan ditandai dengan posisi 2021, total perdagangan mencapai USD4 miliar meningkat dibandingkan 2018 yang berada di posisi USD3,3 miliar. Untuk tahun ini, posisi Januari-September 2022 meningkat 32% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Dari segi investasi PEA dalam lima tahun terakhir, total investasi yang masuk ke Indonesia mencapai USD217 juta. “Angka ini hanya Foreign Direct Investment, di luar itu, yang sifatnya portfolio angkanya jauh lebih besar, ditandai dengan komitmen mereka untuk mendukung INA hingga USD20 miliar,” papar Husin.
Hadir dalam kegiatan tersebut Menteri Perdagangan Luar Negeri PEA Dr. Thani Ahmed Al Zeyoudi, Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Dubes PEA untuk Indonesia Abdula Salem Obeid Aldhaheri.
Selain 16 perjanjian di atas, terdapat beberapa perjanjian di sektor energi terbarukan yang akan ditandatangani oleh Masdar, salah satu perusahaan energi terbarukan terbesar di PEA.
Misi investasi, perdagangan, keuangan dan tenaga kerja yang digagas oleh KBRI Abu Dhabi dalam rangka mendukung kegiatan B20 dan G20 dikemas dalam tema Indonesia-UAE Fascinating Week 2022.
Baca juga: Sidang Ferdy Sambo Cs Ditunda Sepekan, Ini Alasannya
Selain penandatanganan perjanjian yang dilakukan, perusahaan-perusahaan PEA lainnya juga dipertemukan dengan calon mitra potensial mereka di Indonesia. Kegiatan ini merupakan side event dari kunjungan Presiden PEA Yang Mulia Mohamed bin Zayed Al Nahyan ke Indonesia dalam rangka menghadiri undangan Presiden Joko Widodo dalam KTT G20 sekaligus meresmikan Masjid Raya Syekh Zayed di Solo.
Dubes RI untuk PEA Husin Bagis menyampaikan bahwa pihaknya menyambut baik penandatanganan perjanjian yang dilakukan oleh pengusaha kedua negara. “Jadi saat ini hubungan Indonesia-PEA sedang mesra-mesranya. Hari ini 16 perjanjian bisnis ditandatangani oleh perusahaan-perusahaan besar seperti ADNOC, Abu Dhabi Holding, Etihad, Borouge, Emirates Global Alumunium, G42, Barq EV, Burjeel dan Alserkal. Selain itu juga beberapa di sektor pertahanan seperti GAL, AMMROC, Lahab dan Sanad,” ujarnya seusai memberikan Welcoming Speech di kegiatan Indonesia-UAE Investment Forum, di Museum Pasifika, Nusa Dua, Bali, Sabtu (12/11/2022).
Kerja sama yang dilakukan oleh pengusaha kedua negara tersebut meliputi berbagai sektor di antaranya sektor petrokimia, penerbangan, polymer, produksi alumunium, produksi motor dan sepeda listrik, kesehatan, waste management, pembiayaan, dan pendidikan. Husin menambahkan bahwa perdagangan kedua negara terus menunjukkan peningkatan ditandai dengan posisi 2021, total perdagangan mencapai USD4 miliar meningkat dibandingkan 2018 yang berada di posisi USD3,3 miliar. Untuk tahun ini, posisi Januari-September 2022 meningkat 32% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Dari segi investasi PEA dalam lima tahun terakhir, total investasi yang masuk ke Indonesia mencapai USD217 juta. “Angka ini hanya Foreign Direct Investment, di luar itu, yang sifatnya portfolio angkanya jauh lebih besar, ditandai dengan komitmen mereka untuk mendukung INA hingga USD20 miliar,” papar Husin.
Hadir dalam kegiatan tersebut Menteri Perdagangan Luar Negeri PEA Dr. Thani Ahmed Al Zeyoudi, Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Dubes PEA untuk Indonesia Abdula Salem Obeid Aldhaheri.
Selain 16 perjanjian di atas, terdapat beberapa perjanjian di sektor energi terbarukan yang akan ditandatangani oleh Masdar, salah satu perusahaan energi terbarukan terbesar di PEA.
Misi investasi, perdagangan, keuangan dan tenaga kerja yang digagas oleh KBRI Abu Dhabi dalam rangka mendukung kegiatan B20 dan G20 dikemas dalam tema Indonesia-UAE Fascinating Week 2022.
Baca juga: Sidang Ferdy Sambo Cs Ditunda Sepekan, Ini Alasannya
Selain penandatanganan perjanjian yang dilakukan, perusahaan-perusahaan PEA lainnya juga dipertemukan dengan calon mitra potensial mereka di Indonesia. Kegiatan ini merupakan side event dari kunjungan Presiden PEA Yang Mulia Mohamed bin Zayed Al Nahyan ke Indonesia dalam rangka menghadiri undangan Presiden Joko Widodo dalam KTT G20 sekaligus meresmikan Masjid Raya Syekh Zayed di Solo.
(uka)
tulis komentar anda