KAI Berencana Bangun KA yang Hubungkan Bandara Ngurah Rai dengan Sanur
Rabu, 08 Juli 2020 - 14:19 WIB
JAKARTA - PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI berencana membangun jalur kereta api (KA) yang menghubungkan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai dengan kawasan Sanur. Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo mengatakan, gagasan tersebut saat ini tengah didiskusikan bersama dengan Gubernur Bali untuk proyek ini.
"Jadi kami akan bangun suatu angkutan yang sifatnya commuter dari bandara ke arah Sanur bolak-balik," ujar Didiek dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR di Jakarta, Rabu (8/7/2020).
( )
Menurut Didiek, kereta yang akan dibangun sejenis commuter dari China yang merupakan produk terbaru karena tanpa menggunakan rel. "Kami sedang evaluasi, mengkaji, (commuter-nya) menggunakan ARTS China, itu terbaru, tanpa rel," kata Didiek.
Sambung dia menjelaskan, nantinya kereta ini akan berjalan di jalanan umum seperti kendaraan darat pada umumnya. Mengingat, tidak ada rel yang digunakan untuk jalur tempat kereta berjalan.
( )
Saat ini, rencana itu sudah memasuki tahap pra-feasilibility study (FS) atau studi kelayakan dan sedang dalam penyusunan kajian FS serta basic engeneering design (BED). Selain itu, Didiek menyampaikan bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali tengah mengajukan proyek kereta api ini masuk dalam proyek strategi nasional.
Tidak hanya di Bali, terang Didiek apabila nanti berjalan bakal diikuti oleh kota-kota lain. Namun KAI harus bersabar, mengingat commuter sejenis ini tengah diuji coba selama 6 bulan di negeri asalnya, China. "Lagi diuji coba di China. Nanti kita lihat, kalau itu bisa berjalan, di kota-kota lain bisa kita kembangkan," jelas Didiek.
"Jadi kami akan bangun suatu angkutan yang sifatnya commuter dari bandara ke arah Sanur bolak-balik," ujar Didiek dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR di Jakarta, Rabu (8/7/2020).
( )
Menurut Didiek, kereta yang akan dibangun sejenis commuter dari China yang merupakan produk terbaru karena tanpa menggunakan rel. "Kami sedang evaluasi, mengkaji, (commuter-nya) menggunakan ARTS China, itu terbaru, tanpa rel," kata Didiek.
Sambung dia menjelaskan, nantinya kereta ini akan berjalan di jalanan umum seperti kendaraan darat pada umumnya. Mengingat, tidak ada rel yang digunakan untuk jalur tempat kereta berjalan.
( )
Saat ini, rencana itu sudah memasuki tahap pra-feasilibility study (FS) atau studi kelayakan dan sedang dalam penyusunan kajian FS serta basic engeneering design (BED). Selain itu, Didiek menyampaikan bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali tengah mengajukan proyek kereta api ini masuk dalam proyek strategi nasional.
Tidak hanya di Bali, terang Didiek apabila nanti berjalan bakal diikuti oleh kota-kota lain. Namun KAI harus bersabar, mengingat commuter sejenis ini tengah diuji coba selama 6 bulan di negeri asalnya, China. "Lagi diuji coba di China. Nanti kita lihat, kalau itu bisa berjalan, di kota-kota lain bisa kita kembangkan," jelas Didiek.
(akr)
tulis komentar anda