Minim Empati dan Netiket Picu Maraknya Pembajakan Karya di Internet
Rabu, 16 November 2022 - 13:33 WIB
JAKARTA - Era industri 4.0 yang menghadirkan kecanggihan internet dan teknologi digital harus dimanfaatkan untuk mendorong kreativitas dan produktivitas masyarakat.
Masifnya penggunaan internet dan media sosial (medsos) di Indonesia bisa berdampak positif maupun negatif. Jika tak dikelola dengan baik, pengguna bisa kecanduan dan menghabiskan waktu untuk hal-hal yang tak produktif.
Di sisi lain, dampak positif internet antara lain bisa mendorong kreativitas dan kewirausahaan yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan dan menumbuhkan perekonomian nasional.
Sebagaimana diketahui, saat ini pembuatan konten kreatif begitu marak. Berbagai ide dan kreativitas dituangkan ke dalam konten video singkat yang lantas diunggah di medsos.
Ada yang profesional dan menghasilkan cuan, namun tak sedikit masyarakat yang hanya iseng ikut-ikutan ngonten. Hal ini tak terlepas dari karakter internet yang menawarkan kebebasan bagi siapapun untuk berekspresi.
Dalam webinar bertajuk "Candu Medsos, Hati-hati Stress Gara-gara Media Sosial" di Balikpapan, Kalimantan Timur, Rabu (2/11), Dosen Ilmu Komunikasi Unitomo Surabaya Citra Rani Angga Riswari mengatakan, setiap warga berhak untuk berpendapat dan berekspresi, di mana salah satu sarananya melalui media sosial.
“Meskipun dikatakan bebas, sejatinya kebebasan tersebut tetap memiliki batasan khususnya terkait etika dan pelanggaran hak cipta akan suatu karya,” ujarnya, dikutip Rabu (16/11/2022).
Patut diingat juga bahwa ada etika berinternet atau netiket yang harus dipegang teguh dan jika melakukan pelanggaran semisal menjiplak suatu karya atau melanggar hak cipta, ada sanksi yang menanti.
Masifnya penggunaan internet dan media sosial (medsos) di Indonesia bisa berdampak positif maupun negatif. Jika tak dikelola dengan baik, pengguna bisa kecanduan dan menghabiskan waktu untuk hal-hal yang tak produktif.
Di sisi lain, dampak positif internet antara lain bisa mendorong kreativitas dan kewirausahaan yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan dan menumbuhkan perekonomian nasional.
Sebagaimana diketahui, saat ini pembuatan konten kreatif begitu marak. Berbagai ide dan kreativitas dituangkan ke dalam konten video singkat yang lantas diunggah di medsos.
Ada yang profesional dan menghasilkan cuan, namun tak sedikit masyarakat yang hanya iseng ikut-ikutan ngonten. Hal ini tak terlepas dari karakter internet yang menawarkan kebebasan bagi siapapun untuk berekspresi.
Dalam webinar bertajuk "Candu Medsos, Hati-hati Stress Gara-gara Media Sosial" di Balikpapan, Kalimantan Timur, Rabu (2/11), Dosen Ilmu Komunikasi Unitomo Surabaya Citra Rani Angga Riswari mengatakan, setiap warga berhak untuk berpendapat dan berekspresi, di mana salah satu sarananya melalui media sosial.
“Meskipun dikatakan bebas, sejatinya kebebasan tersebut tetap memiliki batasan khususnya terkait etika dan pelanggaran hak cipta akan suatu karya,” ujarnya, dikutip Rabu (16/11/2022).
Patut diingat juga bahwa ada etika berinternet atau netiket yang harus dipegang teguh dan jika melakukan pelanggaran semisal menjiplak suatu karya atau melanggar hak cipta, ada sanksi yang menanti.
tulis komentar anda