Minim Empati dan Netiket Picu Maraknya Pembajakan Karya di Internet

Rabu, 16 November 2022 - 13:33 WIB
Sementara itu, Relawan TIK Sulawesi Barat Ayu Nurfika T menyampaikan, perkembangan teknologi internet dan medsos menghadirkan sejumlah tantangan pada sisi kebudayaan bangsa Indonesia.

Antara lain menipisnya kesopanan dan kesantunan, kebebasan berekspresi yang kebablasan, kurangnya toleransi, serta makin maraknya perundungan.

Oleh sebab itu, setiap individu perlu membangkitkan kembali sikap demokrasi dan toleransi sesuai dengan nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika.

Adapun contoh penerapannya di media sosial di antaranya menghindari debat kusir sekaligus menghargai perbedaan pendapat, menggunakan kosa kata yang santun, serta bijaksana sekaligus menghindari menyinggung SARA ketika berkomentar.

Ayu menegaskan, Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika merupakan pedoman seluruh warga negara Indonesia dalam setiap aktivitas yang dilakukan sehari-hari.

Di dalamnya tercantum jelas tentang perbedaan dan keberagaman serta pentingnya saling menghormati dan menghargai keberagaman tersebut.

“Jadi, tidak ada alasan bagi kita untuk saling membenci, mencaci, dan menghujat hanya karena perbedaan," tandas Pranata Humas Diskominfo Sandi Kabupaten Mamuju itu.

Dengan hadirnya program Gerakan Nasional Literasi Digital oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI diharapkan dapat mendorong masyarakat menggunakan internet secara cerdas, positif, kreatif, dan produktif di era industri 4.0.
(ind)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More