Rupiah Hari Ini Ditutup Tergelincir di Level Rp15.599 per Dolar AS
Rabu, 16 November 2022 - 16:28 WIB
Rupiah hari ini ditutup melemah terhadap dolar AS. FOTO/dok.SINDOnews
JAKARTA - Nilai tukar (kurs) rupiah ditutup melemah 62 poin di level Rp 15.599 per dolar Amerika Serikat (AS) dalam perdagangan sore ini, Rabu (16/11/2022). Pengamat Pasar Uang Ibrahim Assuaibi mengatakan pelemahan kali ini karena didorong oleh kondisi sektor keuangan di Tanah Air yang masih memiliki banyak permasalahan fundamental.
"Sektor keuangan masih memiliki banyak permasalahan fundamental yang masih perlu dibenahi di antaranya proporsi aset sektor keuangan belum merata dan peran sektor perbankan sebagai salah satu sumber pendanaan jangka pendek masih sangat dominan," terang Ibrahim dalam pernyataannya, Rabu (16/11/2022).
Maka dari itu, muncul Rancangan Undang-Undang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (RUU P2SK) turunan dari Undang-Undang Omnibus Law Cipta Kerja. Pelaku pasar terus memantau perkembangan rancangan ini.
Lebih lanjut Ibrahim menjelaskan, adapun indikator-indikator sektor keuangan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) juga terpantau masih relatif rendah dibandingkan negara peers Asean 5. Di antaranya, aset bank per PDB masih sebesar 59,5% dan kapitalisasi pasar modal terhadap PDB baru mencapai 48,3%.
Di samping itu, Ibrahim memprediksi, untuk perdagangan besok, Kamis (17/11) mata uang rupiah dibuka berfluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp 15.580 - Rp 15.640. "Ini mengindikasikan bahwa penghimpunan dana masyarakat dalam industri keuangan masih sangat terbatas, sedangkan potensi pendalaman pasar masih sangat besar," jelasnya.
"Sektor keuangan masih memiliki banyak permasalahan fundamental yang masih perlu dibenahi di antaranya proporsi aset sektor keuangan belum merata dan peran sektor perbankan sebagai salah satu sumber pendanaan jangka pendek masih sangat dominan," terang Ibrahim dalam pernyataannya, Rabu (16/11/2022).
Maka dari itu, muncul Rancangan Undang-Undang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (RUU P2SK) turunan dari Undang-Undang Omnibus Law Cipta Kerja. Pelaku pasar terus memantau perkembangan rancangan ini.
Lebih lanjut Ibrahim menjelaskan, adapun indikator-indikator sektor keuangan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) juga terpantau masih relatif rendah dibandingkan negara peers Asean 5. Di antaranya, aset bank per PDB masih sebesar 59,5% dan kapitalisasi pasar modal terhadap PDB baru mencapai 48,3%.
Di samping itu, Ibrahim memprediksi, untuk perdagangan besok, Kamis (17/11) mata uang rupiah dibuka berfluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp 15.580 - Rp 15.640. "Ini mengindikasikan bahwa penghimpunan dana masyarakat dalam industri keuangan masih sangat terbatas, sedangkan potensi pendalaman pasar masih sangat besar," jelasnya.
(nng)
Lihat Juga :
tulis komentar anda