Sejarah Ibnu Sutowo Membangun Krakatau Steel hingga Pabrik Pupuk
Jum'at, 18 November 2022 - 17:00 WIB
Pertimbangan membangun pabrik Petrokimia ialah bahwa Indonesia secara potensial memiliki masa depan cerah bagi perkembangan industri petrokimia. Pada tahun 1972, pabrik Pupuk Pusri II didirikan, melanjutkan pabrik Pupuk Pusri I.
Berdirinya pabrik Pupuk Pusri II diharapkan dapat mengikuti kesuksesan yang diraih oleh Pusri I. Pusri I memecahkan rekor produksinya tahun 1972, persisnya tanggal 5 Desember. Kapasitas produksi 100.000 ton setahun, pada tahun 1970 produksi 98%, tahun berikutnya naik 104%, dan tahun 1972 mencapai 108%.
Keberhasilan ini diharapkan dapat diraih oleh usaha-usaha lain dalam bidang Petrokimia. Selain industri, Pertamina juga memiliki perusahaan patungan dan anak perusahaan yang berkembang di luar jalur migas yakni PT. Petra Insana dan PT. Karunia.
Keduanya bergerak dalam pengantongan pupuk yang berasal dari pabrik Pusri dan pembuatan karung. Pengantongan pupuk yang dilakukan Pertamina untuk memenuhi kebutuhan pupuk petani Indonesia setelah musim tanam tiba.
Ibnu Sutowo
Ibnu Sutowo lahir di Yogyakarta, 23 Septermber 1914. Berdinas sebagai tentara 1946-1976, pangkat terakhirnya letnan jenderal TNI. Sebelum berkarier menjadi tentara, Ibnu seorang dokter. Ia menamatkan pendidikan dokternya di Nederlandsche Indische Artsen School (NIAS) alias Sekolah Dokter Hindia Belanda di Surabaya (1940).
Menyandang profesi dokter, Ibnu bekerja di Kota Palembang. Tepatnya di Rumah Sakit Plaju, Sungai Gerong. Lima tahun mengabdi, Ibnu selanjutnya berkiprah di Rumah Sakit Umum (RSU) Palembang. Ibnu Sutowo menjabat menjadi Direktur Utama Pertamina pertama dari tahun 1968 - 1976.
Sebelum ditunjuk sebagai dirut Pertamina, Ibnu didapuk menjadi Menteri Urusan Minyak Gas dan Bumi pada Kabinet Dwikora II dan Dwikora III (21 Februari 1966-25 Juli 1966) yang sekarang berganti nama menjadi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Berdirinya pabrik Pupuk Pusri II diharapkan dapat mengikuti kesuksesan yang diraih oleh Pusri I. Pusri I memecahkan rekor produksinya tahun 1972, persisnya tanggal 5 Desember. Kapasitas produksi 100.000 ton setahun, pada tahun 1970 produksi 98%, tahun berikutnya naik 104%, dan tahun 1972 mencapai 108%.
Keberhasilan ini diharapkan dapat diraih oleh usaha-usaha lain dalam bidang Petrokimia. Selain industri, Pertamina juga memiliki perusahaan patungan dan anak perusahaan yang berkembang di luar jalur migas yakni PT. Petra Insana dan PT. Karunia.
Keduanya bergerak dalam pengantongan pupuk yang berasal dari pabrik Pusri dan pembuatan karung. Pengantongan pupuk yang dilakukan Pertamina untuk memenuhi kebutuhan pupuk petani Indonesia setelah musim tanam tiba.
Ibnu Sutowo
Ibnu Sutowo lahir di Yogyakarta, 23 Septermber 1914. Berdinas sebagai tentara 1946-1976, pangkat terakhirnya letnan jenderal TNI. Sebelum berkarier menjadi tentara, Ibnu seorang dokter. Ia menamatkan pendidikan dokternya di Nederlandsche Indische Artsen School (NIAS) alias Sekolah Dokter Hindia Belanda di Surabaya (1940).
Menyandang profesi dokter, Ibnu bekerja di Kota Palembang. Tepatnya di Rumah Sakit Plaju, Sungai Gerong. Lima tahun mengabdi, Ibnu selanjutnya berkiprah di Rumah Sakit Umum (RSU) Palembang. Ibnu Sutowo menjabat menjadi Direktur Utama Pertamina pertama dari tahun 1968 - 1976.
Sebelum ditunjuk sebagai dirut Pertamina, Ibnu didapuk menjadi Menteri Urusan Minyak Gas dan Bumi pada Kabinet Dwikora II dan Dwikora III (21 Februari 1966-25 Juli 1966) yang sekarang berganti nama menjadi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
(nng)
Lihat Juga :
tulis komentar anda