Menaker Bilang, Masuknya 500 TKA Bakal Serap 5.000 Tenaga Lokal
Rabu, 08 Juli 2020 - 18:47 WIB
JAKARTA - Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah menjelaskan perihal jumlah kedatangan tenaga kerja asing (TKA) yang masuk ke Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara. Menurutnya, sekitar 500 TKA akan masuk ke Konawe dan sebanyak 5.000 tenaga kerja lokal akan terserap oleh perusahaan di situ yang membutuhkan.
"Jadi tenaga kerja (asing-red) yang akan datang direncanakan masuk 500 orang. Dengan mereka bisa mengoperasikan perusahaan yang dibangun, maka akan bisa menyerap 5.000 tenaga kerja lokal, bukan 5.000 TKA," ujar Ida di sela-sela rapat kerja dengan Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (8/7/2020).
Menurut Ida, sudah ada nota kesepahaman antara perusahaan dengan Pemkab Konawe untuk merekrut tenaga kerja lokal secara bertahap. Termasuk jumlah 500 TKA tersebut telah dikoordinasikan dengan Forkopimda, pemerintah daerah di Sulawesi Tenggara, baik provinsi maupun kabupaten atau kota. ( Baca juga:1.800 Tenaga Asing Asal China Siap Bekerja di Pabrik Bauksit )
"Kita tentunya harus memastikan juga kesiapan dan kondisi daerahnya. Setelah semuanya siap, Rencana Penggunaan TKA (RPTKA)-nya kita akan berikan. Sekali lagi kenapa diizinkan, karena ada komitmen untuk menyerap tenaga kerja lokal sebanyak 5.000 pekerja," lanjutnya.
Ida berpendapat, di masa pandemi Covid-19 ini, diharapkan banyak tenaga kerja lokal terserap di berbagai daerah. Pasalnya, jutaan pekerja telah menjadi korban pemutusan hubungan kerja (PHK) dan dirumahkan akibat Covid-19.
"Yang paling penting, mereka (TKA) adalah skilled dengan pekerjaan tertentu dalam waktu tertentu," katanya.
Ida menambahkan, kedatangan para TKA ke Konawe karena keahlian para TKA tersebut dibutuhkan oleh sejumlah perusahaan di Konawe. Terkait hadirnya TKA bersamaan saat pengangguran di Indonesia bertambah selama pandemi, ia menyatakan pihaknya telah meminta perusahaan untuk turut menyerap tenaga kerja lokal.
"Alasan pemerintah menyetujui masuknya TKA China tersebut karena keahliannya dibutuhkan oleh dua perusahaan yang ada di Konawe. Kita minta juga ada tenaga kerja lokal yang akan mendampingi mereka, agar terjadi transfer of knowledge. Pada akhirnya tenaga kerja lokal sudah bisa memahami teknologinya, maka operasional selanjutnya akan diserahkan ke tenaga kerja lokal," jelasnya.
"Jadi tenaga kerja (asing-red) yang akan datang direncanakan masuk 500 orang. Dengan mereka bisa mengoperasikan perusahaan yang dibangun, maka akan bisa menyerap 5.000 tenaga kerja lokal, bukan 5.000 TKA," ujar Ida di sela-sela rapat kerja dengan Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (8/7/2020).
Menurut Ida, sudah ada nota kesepahaman antara perusahaan dengan Pemkab Konawe untuk merekrut tenaga kerja lokal secara bertahap. Termasuk jumlah 500 TKA tersebut telah dikoordinasikan dengan Forkopimda, pemerintah daerah di Sulawesi Tenggara, baik provinsi maupun kabupaten atau kota. ( Baca juga:1.800 Tenaga Asing Asal China Siap Bekerja di Pabrik Bauksit )
"Kita tentunya harus memastikan juga kesiapan dan kondisi daerahnya. Setelah semuanya siap, Rencana Penggunaan TKA (RPTKA)-nya kita akan berikan. Sekali lagi kenapa diizinkan, karena ada komitmen untuk menyerap tenaga kerja lokal sebanyak 5.000 pekerja," lanjutnya.
Ida berpendapat, di masa pandemi Covid-19 ini, diharapkan banyak tenaga kerja lokal terserap di berbagai daerah. Pasalnya, jutaan pekerja telah menjadi korban pemutusan hubungan kerja (PHK) dan dirumahkan akibat Covid-19.
"Yang paling penting, mereka (TKA) adalah skilled dengan pekerjaan tertentu dalam waktu tertentu," katanya.
Ida menambahkan, kedatangan para TKA ke Konawe karena keahlian para TKA tersebut dibutuhkan oleh sejumlah perusahaan di Konawe. Terkait hadirnya TKA bersamaan saat pengangguran di Indonesia bertambah selama pandemi, ia menyatakan pihaknya telah meminta perusahaan untuk turut menyerap tenaga kerja lokal.
"Alasan pemerintah menyetujui masuknya TKA China tersebut karena keahliannya dibutuhkan oleh dua perusahaan yang ada di Konawe. Kita minta juga ada tenaga kerja lokal yang akan mendampingi mereka, agar terjadi transfer of knowledge. Pada akhirnya tenaga kerja lokal sudah bisa memahami teknologinya, maka operasional selanjutnya akan diserahkan ke tenaga kerja lokal," jelasnya.
(uka)
Lihat Juga :
tulis komentar anda