Antisipasi Lonjakan Harga Sembako Jelang Nataru, Bapanas Aktif Operasi Pasar
Sabtu, 26 November 2022 - 15:00 WIB
JAKARTA - Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) aktif melakukan operasi pasar untuk mengantisipasi lonjakan harga bahan kebutuhan pokok menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru). Momen hari raya tersebut dikhawatirkan terjadi lonjakan harga.
"Tim kami tengah mengumpulkan data kebutuhan operasi pasar di seluruh Indonesia. Kita akan jadwalkan di seluruh Indonesia bekerjasama dengan Bank Indonesia, Pemerintah Daerah, Asosiasi, dan BUMN," ujar Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi dalam keterangan resminya, Sabtu (26/11/2022).
Hal itu dikatakan Arief saat Rapat Koordinasi Terbatas Tim Pengendali Inflasi Pusat Pusat (TPIP) dan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) wilayah Sulawesi, Kalimantan, Papua dan Maluku bersama Menteri Koordinator Bidang Perekonomian di Pontianak, Kalimantan Barat, kemarin. Arief menambahkan, extra effort tersebut merupakan bagian dari tindaklanjut arahan Presiden RI untuk menekan laju inflasi sehingga tidak melebihi pertumbuhan ekonomi.
"Pemerintah menargetkan November-Desember terjadi penurunan kembali agar dapat mengimbangi laju pertumbuhan ekonomi. Dua bulan terakhir ini sangat menentukan," ujarnya.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam kesempatan yang sama mengatakan, untuk mendorong peningkatan distribusi pangan pihaknya meminta pemerintah daerah turut menggunakan dana daerah untuk mendukung aktivitas logistik. "Bantuan subsidi ongkos angkut diperlukan. Masih ada beberapa daerah yang belum menggunakan dana tersebut," ujar Airlangga.
Dia mengatakan, ke depan inflasi perlu ditangani secara lebih baik. Untuk itu, extra effort harus terus dilakukan, seperti perluasan kerja sama antar daerah, peningkatan sarana-prasarana yang terkait dengan sentra produksi, operasi pasar atau penyediaan pangan murah dengan Badan Pangan Nasional, dan penyaluran Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) beras oleh Bulog. "Kita akan mencatat di bulan Desember nanti pertumbuhan ekonomi kita bisa berkualitas apabila inflasinya bisa di tekan," kata dia.
"Tim kami tengah mengumpulkan data kebutuhan operasi pasar di seluruh Indonesia. Kita akan jadwalkan di seluruh Indonesia bekerjasama dengan Bank Indonesia, Pemerintah Daerah, Asosiasi, dan BUMN," ujar Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi dalam keterangan resminya, Sabtu (26/11/2022).
Hal itu dikatakan Arief saat Rapat Koordinasi Terbatas Tim Pengendali Inflasi Pusat Pusat (TPIP) dan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) wilayah Sulawesi, Kalimantan, Papua dan Maluku bersama Menteri Koordinator Bidang Perekonomian di Pontianak, Kalimantan Barat, kemarin. Arief menambahkan, extra effort tersebut merupakan bagian dari tindaklanjut arahan Presiden RI untuk menekan laju inflasi sehingga tidak melebihi pertumbuhan ekonomi.
"Pemerintah menargetkan November-Desember terjadi penurunan kembali agar dapat mengimbangi laju pertumbuhan ekonomi. Dua bulan terakhir ini sangat menentukan," ujarnya.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam kesempatan yang sama mengatakan, untuk mendorong peningkatan distribusi pangan pihaknya meminta pemerintah daerah turut menggunakan dana daerah untuk mendukung aktivitas logistik. "Bantuan subsidi ongkos angkut diperlukan. Masih ada beberapa daerah yang belum menggunakan dana tersebut," ujar Airlangga.
Dia mengatakan, ke depan inflasi perlu ditangani secara lebih baik. Untuk itu, extra effort harus terus dilakukan, seperti perluasan kerja sama antar daerah, peningkatan sarana-prasarana yang terkait dengan sentra produksi, operasi pasar atau penyediaan pangan murah dengan Badan Pangan Nasional, dan penyaluran Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) beras oleh Bulog. "Kita akan mencatat di bulan Desember nanti pertumbuhan ekonomi kita bisa berkualitas apabila inflasinya bisa di tekan," kata dia.
(nng)
tulis komentar anda