Duh, Produk Baja Tak Ber-SNI Makin Marak di Daerah

Kamis, 09 Juli 2020 - 16:50 WIB
Produk baja tak ber-SNI makin marak di daerah. FOTO/Dok.
JAKARTA - Sekretaris Jenderal (Sekjen) BPP Gapensi Andi Rukman Karumpa menyarankan agar pemerintah menutup keran impor baja utamanya bagi produk yang bisa diproduksi di dalam negeri. Pasalnya banyak banyak ditemukan baja impor yang yang tidak berlabel Standar Nasional Indonesia (SNI) di daerah.

"Banyak teman- teman daerah yang mengeluhkan ada produk baja yang tak berlabel SNI," kata Andi dalam diskusi secara virtual bersama HIPMI, Kamis (9/7/2020).





Menurutnya, saat ini pemerintah sedang fokus dalam membangun infrastruktur namun lupa membangun industrinya. Ia menilai bahwa produk baja Indonesia jauh lebih baik dibandingkan impor. "Kualitas produk baja kita masih lebih baik dari buatan china. Mereka hanya menang karena harganya murah," terangnya.

Ia optimistis jika keran impor ditutup maka pelaku industri baja di Tanah Air dapat memenuhi kebutuhan secara nasional. Meski begitu, pihaknya tidak menyangkal apabila ada produk baja yang masih harus impor khususnya bagi produk baja yang tidak bisa diproduksi di dalam negeri.

"Memang tentu produk-produk yang memang kita harus impor seperti rel kereta api, itu kita masih membutuhkan impor. Tapi kalau hal lain saya pikir kita bisa produksi. Krakatau Steel mampu. jika keran impor ditutup saya yakin bahwa industri baja kita akan bertumbuh dengan baik," ujarnya.
(nng)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More