Sepakat Kirim Gas ke Jerman, Negara Kaya di Teluk Persia Ini Bisa Jadi Penyelamat Eropa
Kamis, 01 Desember 2022 - 10:56 WIB
DOHA - Qatar menandatangani perjanjian skala kecil untuk memasok gas alam ke Jerman di tengah krisis gas Eropa . Kerjasama ini juga menjadi kesepakatan jangka panjang pertamanya dengan Eropa, ketika Berlin berlomba untuk memenuhi kebutuhan gas masa depan setelah berakhirnya hubungan energinya dengan Rusia .
Qatar, sebagai salah satu pengekspor bahan bakar terbesar di dunia telah setuju untuk mengirim dua juta ton gas alam cair dalam setahun ke Jerman selama setidaknya 15 tahun. Aliran gas Qatar akan dimulai pada tahun 2026 dalam kesepakatan dengan perusahaan raksasa energi ConocoPhillips.
Volume tersebut akan mencakup sekitar 3% dari konsumsi gas tahunan Jerman pada tahun 2021. Sementara itu perjanjian dengan Qatar akan membantu Jerman mendiversifikasi pasokannya, meski kesepakatan tersebut diyakini tidak akan berkontribusi besar dalam upaya menggantikan pasokan gas Rusia yang hilang dalam jangka pendek.
Sebelum perang Ukraina pecah pada Februari lalu, Moskow menyediakan lebih dari setengah impor gas Berlin. Pada musim panas ini, Moskow bagaimanapun telah memotong arus gas sangat dalam yang disebut Berlin sebagai serangan ekonomi untuk membalas atas dukungannya kepada Kyiv.
Untuk mengkompensasi kerugian akibat dari kekurangan gas Rusia, Berlin semakin agresif dalam mengimpor LNG dari AS dan pemasok lain melalui negara-negara tetangga, membangun terminal impornya sendiri dan mengurangi konsumsi.
Dibantu oleh cuaca yang lebih hangat, Jerman bersama dengan negara-negara Eropa lainnya, berhasil mengisi fasilitas penyimpanan gas sampai penuh untuk menghadapi musim dingin tahun ini. Sementara itu para pejabat berusaha menghindari keharusan menjatah gas, yang diyakini akan memperdalam resesi yang sudah terjadi di Eropa.
Kesepakatan itu akan membantu Qatar "berkontribusi pada upaya untuk mendukung keamanan energi di Jerman dan Eropa," kata Menteri energi Qatar dan CEO QatarEnergy, Saad al-Kaabi.
Qatar, sebagai salah satu pengekspor bahan bakar terbesar di dunia telah setuju untuk mengirim dua juta ton gas alam cair dalam setahun ke Jerman selama setidaknya 15 tahun. Aliran gas Qatar akan dimulai pada tahun 2026 dalam kesepakatan dengan perusahaan raksasa energi ConocoPhillips.
Volume tersebut akan mencakup sekitar 3% dari konsumsi gas tahunan Jerman pada tahun 2021. Sementara itu perjanjian dengan Qatar akan membantu Jerman mendiversifikasi pasokannya, meski kesepakatan tersebut diyakini tidak akan berkontribusi besar dalam upaya menggantikan pasokan gas Rusia yang hilang dalam jangka pendek.
Sebelum perang Ukraina pecah pada Februari lalu, Moskow menyediakan lebih dari setengah impor gas Berlin. Pada musim panas ini, Moskow bagaimanapun telah memotong arus gas sangat dalam yang disebut Berlin sebagai serangan ekonomi untuk membalas atas dukungannya kepada Kyiv.
Baca Juga
Untuk mengkompensasi kerugian akibat dari kekurangan gas Rusia, Berlin semakin agresif dalam mengimpor LNG dari AS dan pemasok lain melalui negara-negara tetangga, membangun terminal impornya sendiri dan mengurangi konsumsi.
Dibantu oleh cuaca yang lebih hangat, Jerman bersama dengan negara-negara Eropa lainnya, berhasil mengisi fasilitas penyimpanan gas sampai penuh untuk menghadapi musim dingin tahun ini. Sementara itu para pejabat berusaha menghindari keharusan menjatah gas, yang diyakini akan memperdalam resesi yang sudah terjadi di Eropa.
Kesepakatan itu akan membantu Qatar "berkontribusi pada upaya untuk mendukung keamanan energi di Jerman dan Eropa," kata Menteri energi Qatar dan CEO QatarEnergy, Saad al-Kaabi.
Lihat Juga :
tulis komentar anda