Eropa Waspadai Turki Dijadikan Rusia Tempat Menyembunyikan Gas
Kamis, 01 Desember 2022 - 21:35 WIB
Alexei Grivach dari Dana Keamanan Energi Nasional yang berbasis di Moskow mengatakan, pusat pasokan baru gas Rusia itu menghadirkan peluang perdagangan. "Jika hub mulai bekerja, kemungkinan besar akan terbuka untuk semua jenis operasi swap," katanya.
HUBUNGAN RUSIA-TURKI
Putin dan Presiden Turki Tayyip Erdogan telah menjalin hubungan dekat dalam beberapa tahun terakhir, meskipun ada masa lalu kelam dibelakangnya. Di antaranya pembunuhan duta besar Rusia Andrei Karlov di Ankara pada 2016 dan jatuhnya jet Rusia oleh Turki dalam misi ke Suriah setahun sebelumnya.
Turki mengatakan, ada kemungkinan untuk memasukkan Pipa Gas Alam Trans Anatolia (TANAP), yang membawa gas alam Azeri ke perbatasan Turki, ke dalam hub yang diusulkan.
Turki dan Azerbaijan pada bulan lalu sepakat untuk menggandakan kapasitas pipa dari 16 bcm saat ini "dalam jangka pendek". Lalu pada 23 November, kepala perusahaan energi negara Gazprom dan Azeri Rusia Socar, Alexei Miller dan Rovshan Najaf bertemu di Moskow.
Baik Gazprom maupun Socar tidak memberikan rincian terkait pertemuan tersebut, tetapi bulan ini Rusia setuju untuk memasok Azerbaijan dengan 1 bcm gas di bawah kontrak jangka pendek terbaru.
Kesepakatan itu "menimbulkan beberapa kekhawatiran di pasar" tentang kemungkinan kesepakatan pertukaran gas dengan Rusia untuk mengekspor lebih banyak gas ke Eropa, diungkapkan Luo.
Dengan proposal membangun pusat gas Turki, Rusia telah kembali ke ide lama untuk menambahkan dua jalur ke pipa TurkStream yang saat ini ada untuk menggandakan kapasitas tahunannya menjadi 63 bcm.
Angka itu persis dengan volume gabungan yang dijual Rusia melalui berbagai rute ke Austria, Bulgaria, Hongaria, Italia, Serbia, Slovenia, dan Turki pada tahun 2020, menurut data Gazprom.
Rusia memasok gas pipa ke Eropa terutama melalui Ukraina dengan kecepatan lebih dari 40 juta meter kubik per hari, kurang dari setengah jumlah yang digunakan untuk menjual ke Uni Eropa.
HUBUNGAN RUSIA-TURKI
Putin dan Presiden Turki Tayyip Erdogan telah menjalin hubungan dekat dalam beberapa tahun terakhir, meskipun ada masa lalu kelam dibelakangnya. Di antaranya pembunuhan duta besar Rusia Andrei Karlov di Ankara pada 2016 dan jatuhnya jet Rusia oleh Turki dalam misi ke Suriah setahun sebelumnya.
Turki mengatakan, ada kemungkinan untuk memasukkan Pipa Gas Alam Trans Anatolia (TANAP), yang membawa gas alam Azeri ke perbatasan Turki, ke dalam hub yang diusulkan.
Turki dan Azerbaijan pada bulan lalu sepakat untuk menggandakan kapasitas pipa dari 16 bcm saat ini "dalam jangka pendek". Lalu pada 23 November, kepala perusahaan energi negara Gazprom dan Azeri Rusia Socar, Alexei Miller dan Rovshan Najaf bertemu di Moskow.
Baik Gazprom maupun Socar tidak memberikan rincian terkait pertemuan tersebut, tetapi bulan ini Rusia setuju untuk memasok Azerbaijan dengan 1 bcm gas di bawah kontrak jangka pendek terbaru.
Kesepakatan itu "menimbulkan beberapa kekhawatiran di pasar" tentang kemungkinan kesepakatan pertukaran gas dengan Rusia untuk mengekspor lebih banyak gas ke Eropa, diungkapkan Luo.
Dengan proposal membangun pusat gas Turki, Rusia telah kembali ke ide lama untuk menambahkan dua jalur ke pipa TurkStream yang saat ini ada untuk menggandakan kapasitas tahunannya menjadi 63 bcm.
Angka itu persis dengan volume gabungan yang dijual Rusia melalui berbagai rute ke Austria, Bulgaria, Hongaria, Italia, Serbia, Slovenia, dan Turki pada tahun 2020, menurut data Gazprom.
Rusia memasok gas pipa ke Eropa terutama melalui Ukraina dengan kecepatan lebih dari 40 juta meter kubik per hari, kurang dari setengah jumlah yang digunakan untuk menjual ke Uni Eropa.
tulis komentar anda