Wall Street Respons Rencana The Fed Turunkan Suku Bunga
Kamis, 01 Desember 2022 - 22:34 WIB
JAKARTA - Tiga indeks Wall Street dibuka menguat pada Kamis (1/12/2022), memperpanjang reli sejak sesi sebelumnya. Pasar tampak merespons positif rencana bank sentral Amerika Serikat ( The Fed ) yang akan menurunkan suku bunga.
Dow Jones Industrial Average naik 0,14% menjadi 34.541,85, S&P 500 menanjak 0,30% di 4.092,48, sedangkan Nasdaq Composite tumbuh 0,25% di level 11.496,59.
Komponen saham yang paling aktif diperdagangkan di bawah indeks S&P 500 antara lain Tesla, Amazon.com, dan Apple. Tiga top gainers ditempati oleh PVH menguat 9,11%, Synopsys naik 5,37%, dan Pentair menanjak 3,82%, sedangkan top losers diduduki oleh Salesforce Inc turun 9,65%, Dollar General merosot 7,60%, dan Costco tertekan 6,17%.
Data makroekonomi terbaru menunjukkan indeks pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) AS periode Oktober naik 0,8% (MoM), setelah menanjak 0,6% pada September lalu. Sedangkan indeks pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) inti, turun menjadi 0,2% dibandingkan September yang meningkat 0,5%.
"Data PCE hari ini adalah semacam konfirmasi bahwa memang inflasi di AS mulai melandai,"kata Analis CFRA Research, Sam Stovall, dilansir Reuters, Kamis (1/12/2022).
Sam menilai indikator tersebut dapat menjadi pijkan bagi The Fed untuk menurunkan laju suku bunga menjadi 50 basis poin pada bulan Desember, yang kemungkinan akan mengakhiri kebijakan pengetatan suku bunga pada akhir kuartal tahun depan.
Sebelumnya Gubernur Fed Jerome Powell pada Rabu (30/11/2022) mengatakan bahwa sudah waktunya untuk memperlambat kenaikan suku bunga pada pertemuan mendatang. Pernyataan itu membuat respons pasar terhadap suku bunga 50 bps meningkat menjadi 91%, jauh dari peluang 75 bps yang sempat ramai beberapa waktu lalu.
Ke depan investor pasar modal AS masih menunggu data nonfarm payrolls yang diumumkan Jumat depan (2/12). Terdapat ekspektasi bahwa permintaan tenaga kerja bakal melemah, setelah rilis data ADP kemarin menunjukkan adanya penurunan.
Dow Jones Industrial Average naik 0,14% menjadi 34.541,85, S&P 500 menanjak 0,30% di 4.092,48, sedangkan Nasdaq Composite tumbuh 0,25% di level 11.496,59.
Komponen saham yang paling aktif diperdagangkan di bawah indeks S&P 500 antara lain Tesla, Amazon.com, dan Apple. Tiga top gainers ditempati oleh PVH menguat 9,11%, Synopsys naik 5,37%, dan Pentair menanjak 3,82%, sedangkan top losers diduduki oleh Salesforce Inc turun 9,65%, Dollar General merosot 7,60%, dan Costco tertekan 6,17%.
Data makroekonomi terbaru menunjukkan indeks pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) AS periode Oktober naik 0,8% (MoM), setelah menanjak 0,6% pada September lalu. Sedangkan indeks pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) inti, turun menjadi 0,2% dibandingkan September yang meningkat 0,5%.
"Data PCE hari ini adalah semacam konfirmasi bahwa memang inflasi di AS mulai melandai,"kata Analis CFRA Research, Sam Stovall, dilansir Reuters, Kamis (1/12/2022).
Sam menilai indikator tersebut dapat menjadi pijkan bagi The Fed untuk menurunkan laju suku bunga menjadi 50 basis poin pada bulan Desember, yang kemungkinan akan mengakhiri kebijakan pengetatan suku bunga pada akhir kuartal tahun depan.
Sebelumnya Gubernur Fed Jerome Powell pada Rabu (30/11/2022) mengatakan bahwa sudah waktunya untuk memperlambat kenaikan suku bunga pada pertemuan mendatang. Pernyataan itu membuat respons pasar terhadap suku bunga 50 bps meningkat menjadi 91%, jauh dari peluang 75 bps yang sempat ramai beberapa waktu lalu.
Ke depan investor pasar modal AS masih menunggu data nonfarm payrolls yang diumumkan Jumat depan (2/12). Terdapat ekspektasi bahwa permintaan tenaga kerja bakal melemah, setelah rilis data ADP kemarin menunjukkan adanya penurunan.
(uka)
tulis komentar anda