Pimpin Konvoi 200 Motor Listrik, Menteri ESDM Gencarkan Sosialisasi EV
Minggu, 04 Desember 2022 - 16:45 WIB
“Secara bersamaan juga kita siapkan infrastruktur-infrastruktur pendukungnya sehingga program ini bisa berjalan dengan baik dan sempurna," tuturnya.
Menurut dia, Kementerian ESDM juga telah meluncurkan pilot project program konversi 100 unit dengan 10 tipe (jenis sepeda motor) pada 17 Agustus 2021 lalu.
Proses konversi tersebut mengikuti Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 65 Tahun 2020 tentang Konversi Sepeda Motor Bakar Menjadi Sepeda Motor Listrik Berbasis Baterai.
Motor listrik tersebut telah lolos uji ketahanan 10.000 KM selama 48 hari dengan menempuh jalan menanjak, turunan dan macet, baik dalam kondisi hujan maupun panas.
Pada tahun ini, Kementerian ESDM melanjutkan konversi tersebut menjadi 1.000 motor listrik dan 13 juta motor listrik pada tahun 2030.
Menurut Arifin, hal itu merupakan salah satu strategi pemerintah untuk mengakselerasi menuju Net Zero Emission pada tahun 2060.
Sementara itu, Teten Masduki mengatakan, program pengalihan kendaraan konvensional ke kendaraan listrik ini merupakan kesempatan besar bagi para pelaku UMKM, khususnya pembuat komponen termasuk para pemilik bengkel.
"Kami di SMESCO sejak tahun 2020 bekerja sama dengan bengkel sudah menkonversi vespa-vespa tua dan bersama dengan Kementerian BUMN juga sudah kemitraan dalam konsep rantai pasok di mana UMKM menjadi rantai pasok kebutuhan industri di BUMN dan ini akan kita efektifkan," tandasnya.
Teten melanjutkan, pemerintah akan menyiapkan UMKM sebagai bagian dari industri sehingga mereka dapat memproduksi komponen-komponen bagian dari kendaraan listrik.
Sementara itu, Wakil Menteri I BUMN menegaskan komitmen mengakselarasi program kendaraan listrik. Menurut dia, pada Oktober lalu Menteri BUMN Erick Tohir telah mengeluarkan Surat Edaran (SE) yang menginstruksikan semua kendaraan motor maupun mobil di lingkungan Kementerian BUMN tidak lagi menggunakan bahan bakar minyak (BBM).
Menurut dia, Kementerian ESDM juga telah meluncurkan pilot project program konversi 100 unit dengan 10 tipe (jenis sepeda motor) pada 17 Agustus 2021 lalu.
Proses konversi tersebut mengikuti Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 65 Tahun 2020 tentang Konversi Sepeda Motor Bakar Menjadi Sepeda Motor Listrik Berbasis Baterai.
Motor listrik tersebut telah lolos uji ketahanan 10.000 KM selama 48 hari dengan menempuh jalan menanjak, turunan dan macet, baik dalam kondisi hujan maupun panas.
Pada tahun ini, Kementerian ESDM melanjutkan konversi tersebut menjadi 1.000 motor listrik dan 13 juta motor listrik pada tahun 2030.
Menurut Arifin, hal itu merupakan salah satu strategi pemerintah untuk mengakselerasi menuju Net Zero Emission pada tahun 2060.
Sementara itu, Teten Masduki mengatakan, program pengalihan kendaraan konvensional ke kendaraan listrik ini merupakan kesempatan besar bagi para pelaku UMKM, khususnya pembuat komponen termasuk para pemilik bengkel.
"Kami di SMESCO sejak tahun 2020 bekerja sama dengan bengkel sudah menkonversi vespa-vespa tua dan bersama dengan Kementerian BUMN juga sudah kemitraan dalam konsep rantai pasok di mana UMKM menjadi rantai pasok kebutuhan industri di BUMN dan ini akan kita efektifkan," tandasnya.
Teten melanjutkan, pemerintah akan menyiapkan UMKM sebagai bagian dari industri sehingga mereka dapat memproduksi komponen-komponen bagian dari kendaraan listrik.
Sementara itu, Wakil Menteri I BUMN menegaskan komitmen mengakselarasi program kendaraan listrik. Menurut dia, pada Oktober lalu Menteri BUMN Erick Tohir telah mengeluarkan Surat Edaran (SE) yang menginstruksikan semua kendaraan motor maupun mobil di lingkungan Kementerian BUMN tidak lagi menggunakan bahan bakar minyak (BBM).
tulis komentar anda