Elon Musk Kehilangan Duit Rp 1.596 Triliun Melebihi Penurunan Harta Bill Gates dan Bezos
Minggu, 18 Desember 2022 - 05:33 WIB
Saham Tesla tercatat sudah merosot 17,6% selama sebulan terakhir dan 51,16 % dalam setahun terakhir, dimana pada 13 Desember 2022 diperdagangkan pada level USD 161. Hal ini terjadi saat Musk terus memusatkan perhatiannya pada Twitter, jaringan media sosial yang ia beli seharga USD 44 miliar pada bulan Oktober.
Sejak akuisisi yang menjadikan Twitter miliknya, perhatian Musk telah dialihkan dari Tesla. Pesaingnya, seperti BYD China, mendapatkan efek dengan meraup lebih banyak pangsa pasar.
Investor menjadi lelah dan ingin melihat beberapa aksi nyata untuk mengubah kinerja saham Tesla seperti dilansir The Street.
Kapitalisasi pasar produsen mobil listrik itu telah turun drastis dari hampir USD 1 triliun pada 26 Januari 2022 menjadi hanya USD 482.89 miliar per 13 Desember.
Musk sebelumnya terpaksa menjual saham Tesla dan menggunakan pinjaman untuk membiayai pembelian Twitter. Tampaknya CEO Tesla telah meninggalkan perusahaan saat ini dan fokus untuk terlibat saat Twitter mendapatkan kritikan dari publik.
Perusahaan memulai kembali layanan berlangganan Twitter Blue pada 12 Desember dalam upaya untuk meningkatkan pendapatan. Layanan ini memungkinkan siapa saja yang membayar biaya setiap bulan untuk menerima tanda centang biru yang terkenal, dengan keistimewaan bisa mengedit tweet mereka dan dapat mengunggah video berkualitas tinggi.
Penasihat Musk dilaporkan menekannya untuk menggunakan saham Tesla sebagai jaminan pinjaman baru untuk menggantikan utang Twitter. Perusahaan saat ini membayar 11,75% dari hutang USD 3 miliar hutang tanpa jaminan.
Dewan Tesla Marah
Dewan Tesla tetap menjadi induk perusahaan, tetapi tidak terlibat dalam membuat keputusan hingga membuat marah beberapa investor seperti Leo KoGuan, yang men-tweet bahwa "pimpinan Tesla telah hilang dalam pengambilan kebijakan," pada 7 Desember.
Dia adalah salah satu pemegang saham individu terbesar Tesla dan meminta perusahaan untuk melakukan program pembelian kembali saham untuk meningkatkan harga saham dan membatasi kerusakan pada investor ritel.
Sejak akuisisi yang menjadikan Twitter miliknya, perhatian Musk telah dialihkan dari Tesla. Pesaingnya, seperti BYD China, mendapatkan efek dengan meraup lebih banyak pangsa pasar.
Investor menjadi lelah dan ingin melihat beberapa aksi nyata untuk mengubah kinerja saham Tesla seperti dilansir The Street.
Kapitalisasi pasar produsen mobil listrik itu telah turun drastis dari hampir USD 1 triliun pada 26 Januari 2022 menjadi hanya USD 482.89 miliar per 13 Desember.
Musk sebelumnya terpaksa menjual saham Tesla dan menggunakan pinjaman untuk membiayai pembelian Twitter. Tampaknya CEO Tesla telah meninggalkan perusahaan saat ini dan fokus untuk terlibat saat Twitter mendapatkan kritikan dari publik.
Perusahaan memulai kembali layanan berlangganan Twitter Blue pada 12 Desember dalam upaya untuk meningkatkan pendapatan. Layanan ini memungkinkan siapa saja yang membayar biaya setiap bulan untuk menerima tanda centang biru yang terkenal, dengan keistimewaan bisa mengedit tweet mereka dan dapat mengunggah video berkualitas tinggi.
Penasihat Musk dilaporkan menekannya untuk menggunakan saham Tesla sebagai jaminan pinjaman baru untuk menggantikan utang Twitter. Perusahaan saat ini membayar 11,75% dari hutang USD 3 miliar hutang tanpa jaminan.
Dewan Tesla Marah
Dewan Tesla tetap menjadi induk perusahaan, tetapi tidak terlibat dalam membuat keputusan hingga membuat marah beberapa investor seperti Leo KoGuan, yang men-tweet bahwa "pimpinan Tesla telah hilang dalam pengambilan kebijakan," pada 7 Desember.
Dia adalah salah satu pemegang saham individu terbesar Tesla dan meminta perusahaan untuk melakukan program pembelian kembali saham untuk meningkatkan harga saham dan membatasi kerusakan pada investor ritel.
tulis komentar anda