Gas Rusia Tak Lagi Mengalir, Jerman Dipaksa Pakai Energi 'Kotor'
Minggu, 18 Desember 2022 - 21:55 WIB
"Hanya di Jerman dengan 10 gigawatt (GW), berbalik pada skala yang signifikan. Hal ini telah meningkatkan pembangkit listrik tenaga batu bara di Uni Eropa, yang diperkirakan akan tetap berada pada tingkat yang lebih tinggi untuk beberapa waktu," kata laporan pasar batu bara tahunan IEA.
Di sisi lain konsumsi batu bara secara global mencapai rekor tertinggi lebih dari 8 miliar ton tahun ini, dimana Jerman mencetak salah satu kenaikan tertinggi. Tercatat menurut data IEA, ada lonjakan 19% atau setara dengan 26 juta ton, dibandingkan tahun 2021.
Alih-alih mematikan 1,6 GW pembangkit listrik berbahan bakar lignit pada akhir 2022 seperti yang direncanakan, pemerintah Jerman telah mengabaikan usai mengizinkan produksi hingga Maret 2024.
Jerman telah menciptakan "cadangan pengganti gas" dengan total kapasitas 11,6 GW. Ini termasuk 1,9 GW lignit dan 4,3 GW pembangkit listrik tenaga batu bara yang diizinkan untuk kembali ke pasar hingga 2024, kata laporan IEA.
Penonaktifan 2,6 GW kapasitas tenaga batu bara keras dan 1,2 GW kapasitas lignit pada akhirnya telah ditunda. IEA menambahkan, bahwa karena peningkatan produksi listrik dari energi terbarukan dan pemulihan ketersediaan tenaga nuklir Prancis, Jerman harus kembali menjadi importir listrik dalam beberapa tahun ke depan.
Di sisi lain konsumsi batu bara secara global mencapai rekor tertinggi lebih dari 8 miliar ton tahun ini, dimana Jerman mencetak salah satu kenaikan tertinggi. Tercatat menurut data IEA, ada lonjakan 19% atau setara dengan 26 juta ton, dibandingkan tahun 2021.
Alih-alih mematikan 1,6 GW pembangkit listrik berbahan bakar lignit pada akhir 2022 seperti yang direncanakan, pemerintah Jerman telah mengabaikan usai mengizinkan produksi hingga Maret 2024.
Jerman telah menciptakan "cadangan pengganti gas" dengan total kapasitas 11,6 GW. Ini termasuk 1,9 GW lignit dan 4,3 GW pembangkit listrik tenaga batu bara yang diizinkan untuk kembali ke pasar hingga 2024, kata laporan IEA.
Penonaktifan 2,6 GW kapasitas tenaga batu bara keras dan 1,2 GW kapasitas lignit pada akhirnya telah ditunda. IEA menambahkan, bahwa karena peningkatan produksi listrik dari energi terbarukan dan pemulihan ketersediaan tenaga nuklir Prancis, Jerman harus kembali menjadi importir listrik dalam beberapa tahun ke depan.
(akr)
Lihat Juga :
tulis komentar anda